Kamis 18 Mar 2021 17:56 WIB

Garut Utara akan Dijadikan Daerah Penghasil Jagung

Garut utara akan ditetapkan sebagai daerah pengahasil jagung.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Perkebunan jagung
Perkebunan jagung

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut bekerja sama dengan perkebunan PT Condong dalam memberdayakan 2.000 hektare perkebunan jagung. Langkah itu diambil sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan petani jagung di Kabupaten Garut.

Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, pihaknya akan menetapkan wilayah utara Garut utara sebagai daerah pengahasil jagung. Berdasarkan statistik, beberapa daerah di Garut utara merupakan sentral perkebunan jagung.

"Kami akan kembangkan ini nanti di utara, karena sebenarnya berdasarkan statistik itu ya Limbangan, Banyuresmi, sampai dengan Malangbong itu (merupakan) sentral-sentral jagung. Garut ini akan ditetapkan sebagai daerah penghasil jagung,” kata dia, melalui keterangan resmi, Kamis (18/3).

Ia menambahkan, Pemkab Garut akan melakukan gerakan besar-besaran bersama Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), dengan menjalin kolaborasi bersama perbankan untuk meningkatkan perkebunan jagung di Kabupaten Garut. Itu dilakukan sebagai langkah untuk menjaga kualitas hasil panen, sehingga harga jual semakin meningkat dan tidak mengalami kemerosotan.

"Nanti kita akan diperluas tanaman jagung ini, jangan sampai nanti ketika panen raya harganya lembek dan merosot. Kemarin Pak Gubernur juga tertarik dengan hal ini, kita lakukan secara kolaborasi, termasuk juga dengan perbankan,” ujar dia.

Selain itu, Rudy menjelaskan terkait skema pendanaan hingga sumber pendapatan yang akan diterima oleh para petani jagung. Benih jagung akan diperoleh secara gratis dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), sehingga modal yang dikeluarkan petani akan berkurang.

Selanjutnya untuk hasil panen akan dijual kepada PT Charoen Pokphand, yang membayar secara langsung kepada Bank Mandiri. “Pendanaan dilakukan, kalau benihnya dikasih dari APBN, nah itu gratis, jadi cost petaninya berkurang. Ongkos kerja dipinjemin sama koperasi, pinjaman dari Bank Mandiri” kata dia .

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement