Pelaksanaan IPDMIP di Lotim Diharapkan Lebih Efektif
Red: Fernan Rahadi
Kegiatan Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi atau Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai dijalankan. | Foto: IPDMIP
REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Untuk lebih mengefektifkan pelaksanaan kegiatan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP), Kementerian Pertanian melakukan peningkatan kualitas penyuluh di Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat.
Hal tersebut dilakukan dalam Workshop Peningkatan Kapasitas Penyuluh Program IPDMIP Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan ini dilangsungkan 15-16 Maret 2021 di Wisma Karina, Lombok Timur. Workshop diikuti PPL, staf lapangan, dan perwakilan BPP.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kegiatan IPDMIP harus dimaksimalkan untuk mendukung ketahanan pangan. "Kebutuhan pangan itu tidak bisa ditunda. Semua manusia yang hidup membutuhkan pangan. Apalagi di masa pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, kita berharap dengan ilmu yang didapat dari IPDMIP, petani dan penyuluh bisa meningkatkan produktivitas," tuturnya, Kamis (18/3)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengungkapkan hal serupa. "Program IPDMIP akan membantu meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM pertanian, baik itu petani maupu penyuluh," katanya.
Dedi Nursyamsi menegaskan jika peningkatan kapasitas SDM sangat penting. "SDM itu adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas pertanian. Jadi, kalau ingin membangkitkan pertanian, bangkitkan dulu SDM nya," tuturnya.
Workshop Peningkatan Kapasitas Penyuluh Program IPDMIP Kabupaten Lombok Timur sendiri dilakukan untuk menjelaskan rancangan 3 komponen, mengawal dan mengimplementasikan ketiga komponen serta perumusan dalam mengatasi isu-isu penting untuk mengatasi pwrmasalahan yang ada. "Output kegiatan diharapkan agar pelaksanaan program IPDMIP lebih efisien dan efektif," tutur Dedi Nursyamsi lagi.
Workshop juga membahas kendala pelaksanaan kegiatan di lapangan, dari reimber dana dari NPIU, serapan dana, alsintan, juga pelaksanaan sekolah lapang. Selain itu, disampaikan juga deskripsi proyek dan pengawalan proyek IPDMIP di Lombok Timur, informasi seputar teknik tanam Jajar Legowo, juga Rantai Nilai, dan sejumlah materi lainnya.