Jumat 19 Mar 2021 04:14 WIB

Prokes dan Waste Management Ketat Jadi Standar Sentra Vaksin

Hingga hari ke-10 sentra vaksin bersama BUMN telah menyuntik vaksin 63.633 orang

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Haru Koesmahargyo bersama Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dan Corporate Secretary Bank BTN Ari Kurniaman meninjau pelaksanaan vaksinasi para pegawai Bank BTN di Istora Senayan, Rabu (17/3).
Foto: BTN
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Haru Koesmahargyo bersama Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dan Corporate Secretary Bank BTN Ari Kurniaman meninjau pelaksanaan vaksinasi para pegawai Bank BTN di Istora Senayan, Rabu (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Keberadaan Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Istora, Senayan yang setiap harinya didatangi tak kurang dari 10 ribu orang tetap memprioritaskan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. 

Hal itu dilakukan agar Sentra yang ditujukan untuk memvaksin warga lansia dan pekerja layanan publik tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19 yang masih menjadi pandemi.  Hal itu dinyatakan Koordinator Operasional Infrastuktur Medis Sentra Vaksinasi Bersama BUMN Rainier Haryanto di Jakarta, Kamis (18/3).

Rainier mengatakan setiap hari tak hanya peraturan mengenai 3 M yang berulang kali diingatkan kepada seluruh panitia pelaksana serta pengunjung. Semua proses vaksinasi, sejak peserta datang hingga meninggalkan Istora sangat memperhatikan prokes."Sejak antrean di tempat parkir di luar Istora, semuanya sudah duduk dengan berjarak. Tak ada lagi berdiri. Begitu pula saat peserta memasuki Istora untuk registrasi, assesmen hingga observasi. Hand sanitizer ada di setiap tempat, dan kita juga menyediakan masker serta pelindung wajah bagi yang memerlukan. Kami sudah antisipasi agar Sentra ini jadi lokasi yang bisa meminimalisir penularan," ujar Rainier.

Selain mengantisipasi penyebaran covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan ketat, Rainier menambahkan pihaknya sangat memperhatikan waste management dalam pengelolaan limbah medis dan non medis dari Sentra Vaksinasi Bersama. 

Ia mengatakan maka semua limbah medis, antara lain jarum suntik No 23 G, sarung tangan karet, plester dibawa ke RS Pusat Pertamina."Untuk menangani waste management, terutama limbah medis, semuanya dibawa ke RSPP untuk diproses sesuai standar proses pembuangan limbah dalam rumah sakit. Jadi tidak sembarangan. Bahkan setiap hari setelah kegiatan selesai, seluruh ruangan disemprot disinfektan berulang kali," ucap Rainier.

Untuk menangani aneka limbah, lanjut Rainier, Sentra menyediakan 175 tempat sampah dan 430 pak plastik limbah medis dan non medis. Lalu untuk prokes disediakan 300 botol hand sanitizer, 300 kotak masker, 250 buah faceshield, 40 disposafe box, 25 galon disinfektan, serta 25 galon hand sanitizer dalam bentuk isi ulang.

Baca juga : Kebut Vaksinasi, Jokowi Harap Herd Immunity Cepat Terbentuk

"Apa yang sudah kami lakukan di Sentra ini bisa dijadikan standar bagi pihak lain yang ingin menggelar lokasi vaksinasi yang mengundang dan melibatkan banyak orang untuk beroperasi," ungkap dia.

Direktur Transformasi Bisnis Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) itu mengatakan kuncinya ialah kerja sama dengan RS terdekat untuk pengelolaan limbah dan berusaha meminimalisir kerumuman sehingga upaya untuk memvaksin ribuan orang dengan aman dan sehat bisa berjalan lancar.

Hingga hari ke-10, ucap Rainier, Sentra Vaksinasi Bersama BUMN telah melakukan suntikan vaksin terhadap 63.633 orang. Jumlah itu diperoleh setelah pada Kamis ini sebanyak 2.848 lansia dan 2.978 pekerja layanan publik berhasil divaksin.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement