REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Pemerintah Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah mewaspadai potensi penyebaran COVID-19 termasuk mewaspadai penularan varian baru, yakni B117 di masyarakat.
"B117 terdeteksi. Untuk itu kita mencoba litbangkes untuk di'sekuensing' dengan cara mengambil sampel," kata Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparindi, Kamis (17/3). Sekuensing DNA merupakan upaya mencari informasi paling mendasar suatu gen atau genom karena mengandung instruksi yang dibutuhkan untuk pembentukan tubuh makhluk hidup.
"Dan ini merupakan salah satu solusi agar lebih mudah menentukan arah kebijakan ke depan seperti apa. Maka kita coba pastikan itu dengan mengirim sampel tersebut," kata wali kota Ibu Kota Provinsi Kalteng itu.
Sementara itu, sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Palangka Raya Andjar Hari Purnomo mengatakan penyebaran COVID varian baru itu juga menular melalui drop flet. Artinya, lanjut dia, cara pencegahan juga tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 seperti selalu menggunakan masker saat keluar rumah, menghindari kerumunan.
Kemudian juga menjaga jarak dan rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau menggunakan "hand sanitizer". "Kita harus terus menerapkan protokol kesehatan bahkan jika orang itu sudah disuntik vaksin COVID-19. Vaksin ini harus mencapai minimal 75 persen dari penduduk Indonesia sampai kita mencapai 'herd immunity'," katanya.
Selanjutnya berdasar data BPBD Kota Palangka Raya sampai Rabu (17/3) akumulasi pasien sembuh COVID-19 di kota setempat mencapai 2.970 persen atau mencapai 77,81 persen dari total kasus positif. Kemudian untuk warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 sejak kasus pertama hingga sekarang, tercatat 3.817 kasus usai terjadi 89 penambahan kasus positif.
Dari seluruh kasus COVID-19 yang ada juga tercatat jumlah kematian pasien sebanyak 130 orang. Sementara masyarakat yang berstatus suspek COVID-19 tercatat 1.173 orang.
Berdasarkan data yang sama, di wilayah "Kota Cantik" saat ini masih tercatat sebanyak 717 orang atau sebanyak 18,78 persen dari total kasus positif masih menjalani perawatan. Data tersebut berhasil dihimpun dari seluruh wilayah di Kota Palangka Raya mencakup lima kecamatan yang mencakup 30 kelurahan.
Bertambahnya kasus COVID-19 tersebut disebut juga sebagai bentuk keberhasilan tim kesehatan dalam melakukan penelusuran kontak erat antara masyarakat dengan pasien positif.