Jumat 19 Mar 2021 00:01 WIB

Sohibul: Kepemimpinan Nasional 2024 Jangan 4L

PKS melihat adanya peluang tokoh muda nasional menjadi pemimpin pada 2024.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Ahmad Syaikhu ditunjuk sebagai Presiden PKS menggantikan Mohamad Sohibul Iman dalam sidang Musyawarah Majelis Syura PKS di Bandung, Jawa Barat, pada Senin (5/10).
Foto: dok. Humas PKS
Ahmad Syaikhu ditunjuk sebagai Presiden PKS menggantikan Mohamad Sohibul Iman dalam sidang Musyawarah Majelis Syura PKS di Bandung, Jawa Barat, pada Senin (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman memberikan sejumlah catatan terkait kepemimpinan 2024 mendatang. Ia melihat adanya peluang kepemipinan tokoh muda nasional untuk maju di 2024 mendatang, khususnya dari kalangan para kepala daerah.

"Dan ini seakan-seakan meresonansi keinginan kita semua selama ini bahwa perlu ada pergantian generasi, jangan 4L, lu lagi lu lagi, tetapi kemudian yang muda ini kan belum muncul secara kapasitas. Nah sekarang kita menyaksikan banyak yang punya kapasitas untuk menjadi pemimpin nasional nah ini saya kira peluangnya," kata Sohibul dalam diskusi bertajuk 'PKS dan Kepemimpinan Nasional 2024', Rabu (17/3).

Baca Juga

Namun, Sohibul juga melihat tantangan kedepan lebih berat ketimbang di awal masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dulu. Ia juga memandang pandemi covid-19 bakal menjadi game changer kedepan.

"Pemimpin yang akan tampil di 2024 adalah pemimpin yang mampu ya memahami game changer ini dan kemudian bisa menyelesaikan banyak persoalan akibat dari Covid-19 ini. Itu tantangannya saya kira ke depan ini," ungkapnya.

Kendati demikian, Sohibul menilai tidak menutup kemungkinan tokoh-tokoh senior akan tampil kembali. Apalagi, saat ini sudah ada tokoh-tokoh senior yamg berkeinginan untuk maju pada 2024 mendatang.

"Siapa tahu di 2024 akan ada titik kompromi yaitu bahwa transisi regenerasi ini tidak langsung dari yang  generasi senior ini langsung semuanya pindah pada generasi lebih muda. Boleh jadi ada irisan antara yang muda dengan yang tua," tuturnya.

"Saya kira itu bukan isu, siapa pun pemimpin 2024 asal mereka memahami game changer yang ada dan kemudian mereka bisa mengatasi berbagai persoalan-persoalan akibat covid-19, kalau saya sebut Covid-19 ini sebagai main game changer-nya, tapi ada derivatif game changer-nya gitu yaitu tadi pada sistem kesehatan yang hancur,  sistem ekonomi yang carut marut, dan yang ketiga adalah sistem sosial politik atau demokrasi kita kedepan. Ini saya kira hal yang mempengaruhi jalannya pemerintahan 2024," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement