REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengajak kepada seluruh elemen, apapun latar belakangnya, untuk menguatkan persatuan dan mengukuhkan kembali tekad dalam mengakhiri pandemi. Di samping itu, dia juga mengajak kepada setiap pihak untuk saling berdoa agar pandemi Covid-19 di Indonesia benar-benar bisa berakhir.
Dia menyebut, pemerintah sejauh ini telah bersama-sama menjalankan sejumlah program untuk menanggulangi pandemi. Masyarakat pun, kata dia, diimbau untuk selalu mematuhi protokol Covid-19 yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan membatasi interaksi satu sama lain (5M).
“Sebagai makhluk spiritual, hendaknya kita tidak berhenti dengan upaya yang sifatnya lahiriah semata. Tp juga non-saintifik, kita berupaya mengetuk pintu Langit. Kita yakin setiap usaha untuk menanggulangi musibah ada campur tangan Tuhan, kita memohon rahmat-Nya. Sekuat apapun kemampuan kita, tidak akan mampu melawan kehendak-Nya. Kita berdoa,” kata Menag dalam webinar dengan tema "Mengetuk Pintu Langit," di Museum Kebangkitan Nasional, Kamis (18/3).
Sebagaimana diketahui, kata dia, Indonesia hingga hari ini masih dilanda musibah Pandemi Covid-19. Dampak pandemi Covid-19 yang bersifat multidimensi menjadi musibah yang dirasakan setiap elemen bangsa. Di sisi lain, dia menekankan, musibah berupa bencana alam pun masih terjadi.
Pemerintah, menurut Yaqut, terus berusaha menanggulangi pandemi. Namun tanpa adanya ketaatan dari setiap pihak untuk mematuhi protokol 5M, maka penanggulangan pandemi akan semakin melambat. Di sisi lain, dia pun mengajak kepada masyarakat untuk senantiasa proaktif atas program-program yang dijalankan pemerintah terkait penanggulangan Covid-19.
Indonesia yang beragam, dari sudut pandang agama, bahwa keragaman adalah anugerah. Kita harus senantiasa merawat persatuan dan kesatuan bangsa. Kita bersatu untuk selalu kuat menghadapi pandemi ini,” kata dia.
Dalam kacamata agama, keragaman yang ada merupakan anugerah dari Tuhan Yang Mahakuasa kepada bangsa Indonesia. Keragaman yang selalu dirawat dan dijaga itu, kata dia, perlu menunjukkan perannya dengan cara bersama-sama mematuhi dan mendukung upaya-upaya penanggulangan Covid-19.
Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasharuddin Umar, mengimbau kepada seluruh umat bangsa, khususnya umat Islam, untuk senantiasa mematuhi protokol 5M. Menurit dia, kepatuhan terhadap protokol 5M merupakan upaya yang dapat berkontribusi pada pergerakan pandemi Covid-19 yang melandai.
“Kalau (protokol 5M) dilakukan, ini akan berkontribusi pada melandainya virus Covid-19,” kata KH Nasharuddin.
Selain KH Nasharuddin, sejumlah tokoh-tokoh agama dari Katolik, Protestan, Buddha, Hindu, hingga Konghucu pun turut memberikan imbauannya kepada setiap umat beragama. Bahwasannya menjalankan protokol 5M merupakan kontribusi nyata dalam menyelamatkan kelangsungan bangsa. Kesatuan dan persatuan dalam keragaman bangsa Indonesia perlu dibuktikan dengan taraf kepatuhan dalam menjalankan protokol 5M.
Para tokoh agama tersebut pun saling sepakat bahwa setiap elemen umat harus patuh dalam menyukseskan program penanggulangan pandemi. Salah satunya adalah program vaksinasi yang sedang dijalankan pemerintah. Bahwa dari program vaksinasi yang dijalankan dan dipatuhi, diharapkan Indonesia bisa keluar dari jeratan pandemi Covid-19.
“Pandemi merupakan masalah serius yang perlu kita atasi bersama. Pemerintah butuh dukungan dan peran serta masyarakat Indonesia untuk mengakhiri pandemi ini,” kata Ketua Umum Shangha Agung Indonesia, Bhikku Nyana Suryanadi Maha Thera.