REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupaya meningkatkan pemanfaatan transaksi non tunai untuk mendorong efisiensi dan kenyamanan masyarakat dalam bertransaksi. Hal ini merupakan terobosan Bank Mandiri dalam upaya mendukung bisnis retail agar bertahan masa pandemi Covid-19.
Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan perseroan menambah jumlah merchant yang menjadi mitra perseroan dalam memperluas akses transaksi online masyarakat seiring pergeseran perilaku masyarakat pada era new normal. Hingga akhir 2020 lalu, mitra merchant yang dapat melayani berbagai transaksi non tunai Bank Mandiri bertambah 250 ribu merchant EDC fisik dan e-commerce/online.
“Dari jumlah tersebut, tercatat frekuensi transaksi finansial yang dibukukan sepanjang 2020 mencapai lebih dari 160 juta transaksi dengan volume hampir mencapai Rp 100 triliun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (18/3).
Menurutnya merchant-merchant tersebut berasal dari berbagai sektor ekonomi, seperti F&B, Fashion, groceries, pariwisata, supermarket/department store, online merchant dan retail merchant lainnya. Perseroan berupaya menyasar merchant-merchant baru untuk menjadi mitra dalam memberikan kemudahan pembayaran kepada masyarakat.
"Bank Mandiri ada untuk mendukung usaha mitranya agar dapat terus berkembang. Kami melihat dengan kehadiran mitra merchant, Bank Mandiri juga dapat terus berkembang melakukan inovasi di bidang transaksi digital seiring juga dengan meningkatnya kebutuhan solusi baru di era teknologi informasi ini," ucapnya.
Dia mengungkapkan, salah satu inisiatif untuk memperkuat kemitraan baik itu adalah melalui event merchant gathering yang dilakukan secara virtual sesuai protokol kesehatan. Merchant gathering merupakan event tahunan yang digunakan sebagai wahana untuk memberikan update informasi terkini mengenai Bank Mandiri, termasuk layanan terbaru dan rencana bisnis serta perkembangan perekonomian Indonesia.
"Untuk mengoptimalkan manfaat yang bisa diperoleh mitra merchant, kami juga memberikan tips-tips tentang pengembangan usaha, khususnya adaptasi proses bisnis akibat pandemi covid- 19 dan pergeseran perilaku konsumen," tuturnya.
Menurutnya adaptasi proses bisnis tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai produk transaksional terbaru Bank Mandiri seperti penggunaan Yokkebiz sebagai sarana omni channel online dan offline dengan sistem terintegrasi untuk semua metode pembayaran yang dapat memudahkan pelanggan dalam bertransaksi.
"Produk bermanfaat lainnya bagi mitra merchant adalah Open Banking API melalui portal developer.mandiri.go.id.
Produk ini dilengkapi dengan berbagai fitur dan layanan, seperti fitur inquiry rekening, direct debit, top up emoney, serta bill payment," ucapnya.
"Selain itu, masih ada berbagai fitur service lainnya yang akan terus dikembangkan untuk memperluas akses nasabah melalui kerja sama dengan Ekosistem Fintech maupun eCommerce," kata Aquarius.
Adaptasi lain yang terus didorong kepada mitra merchant, yakni transformasi layanan mobile banking melalui produk Livin by Mandiri sebagai financial super app. Adanya mobile banking ini nasabah dapat mengakses produk dan layanan keuangan dalam satu aplikasi mobile banking.
Transformasi yang mengintegrasikan teknologi AI (Artificial Intelligence) dalam new mobile banking tersebut akan memberikan personal offerings yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter nasabah.
"Berbagai inovasi digital banking yang diperkenalkan kepada mitra merchant ini merupakan bagian dari komitmen Bank Mandiri menjadi mitra finansial utama pilihan masyarakat Indonesia dengan dukungan produk dan layanan digital banking yang handal dan simpel," ucapnya.