Jumat 19 Mar 2021 05:40 WIB

Menpora Harap Kasus di All England tak Terjadi di Cabor Lain

Menpora meminta semua cabor berkomunikasi intensif dengan federasi internasionalnya.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali.
Foto: ANTARA/Puspa Perwitasari
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, berharap kejadian yang menimpa atlet bulu tangkis Indonesia yang dilarang tampil di kejuaraan All England 2021 tidak terjadi di cabang olahraga (cabor) lain. Ia meminta setiap pengurus cabang olahraga (cabor) berkomunikasi intensif dengan federasi internasionalnya.

"Ini menjadi catatan kami dan akan kami sampaikan kepada pimpinan-pimpinan federasi nasional untuk berkomunikasi terus-menerus dengan federasi internasionalnya agar hal serupa seperti di bulu tangkis ini tidak terjadi lagi," kata Zainudin, Kamis (18/3).

Baca Juga

Kemenpora berharap kejadian atlet-atlet bulu tangkis Indonesia yang gagal ke All England supaya benar-benar ditelusuri. Ia juga berharap federasi internasional bulu tangkis (BWF) harus mencontoh cabor lain, seperti sepak bola yang menurutnya sangat serius berkomunikasi dengan tempat penyelenggaraan.

"Sebab, jika kita sudah persiapkan dengan baik dan semua sudah oke, tapi muncul hal seperti ini, pasti akan muncul demoralisasi dari pelatih, pemain bahkan mungkin dari keluarga," jelas Zainudin. "Saya sangat menyayangkan atas apa yang dialami oleh tim bulu tangkis. Hal ini tidak boleh terulang lagi. Oleh karena itu kita harus memastikan kejadian sebenarnya seperti apa," ucapnya menambahkan.

Zainudin menyampaikan, pihaknya menempatkan bulu tangkis di peringkat pertama dari 14 cabor unggulan dalam desain besar olahraga nasional. Ia mewanti-wanti adanya pengaruh buruk akibat sikap BWF terhadap tim bulu tangkis Indonesia yang batal berlaga di All England.

Baca juga : Pogba Datang, MU Lolos ke Perempat Final Liga Europa

"Kalau setiap kita bertanding mendapatkan perlakuan tidak adil seperti ini, itu akan berakibat kepada demoralisasi dari pelatih, dari pemain, bahkan mungkin dari keluarga," kata Zainudin.

Zainudin menegaskan pihaknya akan terus berkomunikasi dengan kedutaan besar Indonesia di London untuk menanyakan kejadian yang sebenarnya.

"Kepada dubes, saya akan tanya dan kepada teman-teman PBSI juga akan saya dorong berkomunikiasi dengan BWF baik yang internasional maupun Asia. Terlebih Presiden BWF Asia adalah orang kita, Mas Anton Subowo. Semoga beliau bisa bantu menjelaskan ini, tidak hanya clear tapi juga jangan sampai terulang lagi," tegas Zainudin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement