Jumat 19 Mar 2021 07:23 WIB

11 Daerah di Jabar Didorong Bentuk Pokja Paud

Paud menjadi tangga terpenting menyongsong masa depan anak bangsa yang lebih berdaya

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) mengunjungi museum (ilustrasi).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) mengunjungi museum (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bunda Pendidikan Usia Dini (Paud) Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil mendorong 11 kabupaten/kota segera membentuk kelompok kerja Paud. Dari 27 kabupaten/kota di Jabar, sudah 16 kabupaten/kota yang memiliki pokja paud, sementara sisanya 11 daerah belum punya.

Ke-11 daerah yang belum punya pokja PAUD yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Banjar, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kota Tasikmalaya.

Baca Juga

Atalia juga mendorong 16 daerah yang telah punya pokja paud  tingkat kabupaten/kota, segera membentuk pokja paud tingkat kecamatan.

“Saya mendorong pembentukan pokja bunda PAUD tingkat kecamatan, mengawali kerja kita di tahun 2021,” ujar Atalia dalam rakor Pokja Paud Jawa Barat Tahun 2021, di Hotel Amaroossa, Kota Bandung, Kamis petang (18/3).

Menurut Atalia, Paud menjadi tangga terpenting menyongsong masa depan anak bangsa yang lebih berdaya saing di bidang pendidikan.

Untuk itu, paud harus dimaksimalkan bersama-sama melalui cara holistik dan terintegrasi. Salah satu upaya yang sedang ditempuh kolaborasi dengan BUMN di antaranya PT Perkebunan Nusantara.

“Mudah-mudahan melalui inisiasi paud holistik terintegrasi yang sedang kita kerjasamakan dengan PTPN jadi percontohan wadah PAUD yang inovatif dan kreatif ,” katanya.

“Saya reugreug (tenang), karena dukungan dari Disdik Provinsi Jabar sangat luar biasa dan tentunya tanggung jawab Paud ini tidak boleh setengah-setengah harus kita maksimalkan bersama,” imbuhnya.

Atalia berpesan agar setiap pokja bunda paud membuat program kerja yang jelas dan bisa membuat anak-anak tertarik untuk belajar sambil bermain.

“Titipan dari saya, saat ini yang paling penting harus mempunyai proker yang keren. Seperti Sekoper Cinta, harus membuat kita menjadi lebih baik di masa yang akan datang,” katanya.

Kemudian Atalia membeberkan mengenai kurikulum pemakaian pakaian pramuka yang harus digunakan oleh seluruh elemen pendidikan termasuk di level paud.

“Saya tidak main-main mempramukakan Jabar, kemudian nanti kegiatan pembelajaran bisa dilakukan di outdoor yang amat penting dilakukan dalam masa pandemi,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement