REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Jerman, Prancis dan negara-negara Eropa lainnya mengumumkan berencana kembali menggunakan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca. Pengumuman ini disampaikan usai Uni Eropa dan Inggris mengatakan manfaat vaksin itu lebih besar daripada risikonya.
Laporan mengenai penggumpalan darah mendorong sejumlah negara menangguhkan pemberian vaksin AstraZeneca. Hal itu menjadi tantangan terbaru ambisi perusahaan asal Inggris tersebut untuk memproduksi 'vaksin untuk dunia' saat total kasus kematian terkait virus corona di seluruh dunia tebus 2,8 juta.
Keputusan menggunakan kembali vaksin tersebut diambil usai Badan Kesehatan Eropa (EMA) menyelidiki 30 kasus penggumpalan darah. EMA menyimpulkan manfaat vaksin AstraZeneca terbukti melindungi orang masuk rumah sakit atau meninggal dunia karena virus corona lebih besar dari pada risikonya.
Walaupun EMA juga menegaskan hubungan antara penggumpalan darah dengan vaksin tidak bisa diabaikan. "Ini vaksin yang aman dan efektif, bila saya yang akan disuntik, saya akan divaksin besok," kata Direktur EMA Emer Cooke, Jumat (19/3).
Dalam hitungan jam Jerman mengatakan akan kembali memberikan vaksin AstraZeneca pada Jumat ini. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan keputusan menangguhkan vaksin AstraZeneca atas dasar kehati-hatian ada langkah yang tepat.
Baca juga : Biden Perintahkan Kibarkan Bendera Setengah Tiang