REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Tottenham Hotspur Jose Mourinho menuding para pemainnya tidak menghormati tugas setelah membiarkan Dinamo Zagreb merampas peluang lolos ke babak berikutnya di Liga Europa dengan menang 3-0 dalam leg kedua, Jumat (19/3) dini hari WIB. Memimpin 2-0 setelah menang pada leg pertama sepekan lalu, Spurs sebenarnya cukup bermain seri untuk lolos ke perempat final Liga Europa.
Namun tak disangka, Spurs malah berbalik dikalahkan 0-3 sehingga tersisih dengan agregat 2-3 akibat penampilan tidak bersemangat. Ini memberi kesempatan kepada Zagreb untuk membalikkan keadaan lewat hattrick Mislav Orsic.
Setelah dikritik keras karena penampilan buruk saat dikalahkan Arsenal dalam derbi London Utara beberapa hari sebelumnya, Mourinho mengalami salah satu kekalahan paling disesali sepanjang karier kepelatihannya. Tiga gol dari Orsic adalah hukuman untuk lemahnya permainan Tottenham dalam laga itu.
"Jika saya lupa 10 menit terakhir babak perpanjangan waktu di mana kami melakukan segalanya untuk mengubah kedudukan, dalam 90 menit dan babak pertama masa perpanjangan waktu saya menyaksikan sebuah tim yang kehilangan segalanya di lapangan," kata Mourinho dalam laman ESPN. "Mereka kehilangan keringat, mereka kehilangan energi, mereka kehilangan darah dan pada akhirnya mereka kehilangan tangis bahagia."
Mourinho kesal kepada skuadnya yang tidak tampil sebagaimana mestinya kala menghadapi sebuah pertandingan menentukan. "Bagi mereka bukan pertandingan penting tapi bagi saya ini laga penting, untuk kehormatan yang saya miliki selama karier saya dan tugas saya sendiri."
Ini ketiga kalinya Mourinho yang berulang kali mengantarkan tim-tim yang pernah dilatihnya menjuarai Liga Champions, kalah dengan selisih tiga gol dalam kompetisi Eropa dan kedua bagi Spurs setelah dicampakkan RB Leipzig dalam Liga Champions musim lalu.
Mourinho pernah menelan kekalahan tiga gol melawan Borussia Dortmund saat melatih Real Madrid. Namun yang ini terasa jauh lebih buruk.
Mourinho kecewa berat dengan berkata, ia meninggalkan ruang ganti pemain Dinamo dan memuji tim lawan.
"Saya menyesal salah satu tim, dan itu bukan tim saya, telah memenangkan laga ini karena sikap dan kompromi. Saya menyesal tim saya adalah tim yang memperlakukan pertandingan ini tak hanya tanpa prinsip sepak bola, tetapi juga prinsip hidup, yakni menghormati tugas dan memberikan segalanya," pungkas Mourinho.