Jumat 19 Mar 2021 12:06 WIB

NASA Sukses Uji Mesin Roket ke Bulan di Percobaan Kedua

Empat mesin utama tahap inti roket tetap menyala selama delapan menit penuh.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Roket Space Launch System (SLS) untuk misi Artemis.
Foto: nasa
Roket Space Launch System (SLS) untuk misi Artemis.

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) menyelesaikan uji mesin penembakan roket ke Bulan pada Kamis (18/3). Pengujian ini sukses setelah upaya pertama pada Januari lalu tak sesuai harapan.

Kali ini, empat mesin utama tahap inti roket tetap menyala selama delapan menit penuh. Tepuk tangan pecah di ruang kontrol di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Stennis Mississippi setelah mesin dimatikan di tempat uji coba.

Baca Juga

Pejabat NASA menyebutnya sebagai tonggak penting dalam mengirim astronaut kembali ke bulan. Tetapi sumber itu menolak mengatakan kapan penerbangan akan dilaksanakan. Uji terbang pertama tanpa awak yang rencananya pada akhir tahun ini juga masih menjadi misteri.

John Honeycutt selaku manajer program NASA untuk Sistem Peluncuran Luar Angkasa atau roket SLS, mengatakan semuanya tampak berjalan dengan baik dalam uji coba ini.

"Tahap inti ... mendapat nilai A-plus hari ini," kata Honeycutt dilansir dari Arab News pada Jumat (19/3).

Selama pengujian pertama, mesin menyala hanya satu menit, secara otomatis terpotong oleh batas pengujian ketat yang dilonggarkan untuk pengulangan. Honeycutt menyampaikan masalah katup diselesaikan sebelum penghitungan mundur roket. Dengan tes kritis ini akhirnya selesai karena berjalan dengan baik maka NASA dapat mengirim roket ke Pusat Antariksa Kennedy Florida untuk mempersiapkan peluncurannya.

Sayangnya, para pejabat NASA menolak untuk mengatakan apakah peluncuran SLS pertama ini akan terjadi pada akhir tahun seperti yang telah direncanakan atau akan terjadi pada tahun 2022. Kabarnya, roket SLS akan mengirim kapsul Orion kosong ke bulan dan kembali.

Empat mesin yang diuji benar-benar terbang ke orbit pada pesawat ulang-alik NASA sekaligus ditingkatkan untuk sistem SLS yang lebih bertenaga. Bagian inti roket mengingatkan pada tangki bahan bakar eksternal pesawat ulang-alik, yang menampung hidrogen cair dan oksigen yang mengisi mesin utama.

Pemerintahan Trump telah mendesak pendaratan di bulan oleh astronaut pada tahun 2024 dimana merupakan tenggat waktu yang semakin sulit dicapai pada saat ini. Pihak Gedung Putih saat ini belum mengeluarkan timeline yang direvisi.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Administrator NASA Steve Jurczyk mengatakan NASA sedang melakukan studi internal untuk menentukan jadwal pendaratan astronaut di bulan.

"Apa yang dapat kita lakukan secara optimal berdasarkan anggaran dan peninjauan akan memakan waktu beberapa bulan," ujar Jurczyk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement