REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Dunia telah mengumumkan pembiayaan untuk Afghanistan, Bangladesh, dan Nepal untuk memvaksinasi penduduk mereka terhadap Covid-19, Kamis (18/3). Pembiayaan ini dinilai sebagai langkah maju untuk menyediakan akses tepat waktu dan andil terhadap jutaan warga.
"Bank Dunia telah bekerja erat dengan pemerintah Afghanistan dan mitra pembangunan untuk menanggapi Covid-19 secara efektif, meningkatkan pengujian dan pengobatan, serta memperkuat sistem kesehatan negara,” kata Direktur Perwakilan Bank Dunia untuk Afghanistan, Henry Kerali, dikutip dari Aljazirah, Jumat (19/3).
Afghanistan akan menerima 113 juta dolar AS, termasuk 60 juta dolar AS dari Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA) atau lembaga bagian dari pemberi pinjaman pembangunan yang berbasis di Washington yang membantu negara-negara termiskin di dunia. Penyaluran tersebut untuk membantu menyebarkan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif.
Paket pendanaan itu ditujukan untuk memvaksinasi 17 persen warga Afghanistan dan membantu negara itu pulih dari pandemi. Melalui IDA, Bank Dunia juga menyetujui 500 juta dolar AS di Bangladesh dan 75 juta dolar AS untuk Nepal.
"Selain pembiayaan, Bank memberikan bantuan teknis dan lokakarya berbagi pengetahuan untuk negara-negara di Asia Selatan tentang berbagai aspek perancangan dan penerapan strategi vaksin yang adil dan merata," kata pernyataan itu.
Afghanistan, Bangladesh, dan Nepal termasuk di antara negara-negara termiskin di Asia berdasarkan produk domestik bruto (PDB) per kapita. Secara total, Bank Dunia mengatakan telah menyediakan 12 miliar dolar AS bagi negara-negara berkembang untuk mendapatkan dan mendistribusikan vaksin, tes, dan perawatan Covid-19. Dwina Agustin