REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyebut, Badan Layanan Umum (BLU) bidang kesehatan mendominasi 11,4 persen keseluruhan pendapatan sebesar Rp 69,68 triliun pada 2020. Hal ini disebabkan kondisi sekarang ini yang mengalami pandemi Covid-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, secara agregat BLU terjadi kenaikan menjadi Rp 69,6 triliun atau 139 persen dari target awal sebesar Rp 50 triliun. Namun ini didominasi bidang kesehatan yang memang sekarang merupakan garda utama dalam menghadapi pandemi.
“Di bidang kesehatan jelas workload-nya meningkat karena layanan pandemi Covid-19 begitu besar dan melonjak,” ujarnya saat acara Rakor BLU 2021, secara virtual, Jumat (19/3).
Meski tak menyebut angka pendapatan masing-masing bidang secara detail, Sri Mulyani menuturkan, ternyata hanya ada dua bidang BLU yang mengalami kenaikan antara lain BLU bidang kesehatan sebesar 11,4 persen dan BLU pengelolaan dana sebesar 191 persen.
Sedangkan BLU lain selama masa pandemi mengalami pukulan seperti BLU bidang pendidikan turun 3,22 persen, BLU barang jasa lainnya turun 19,9 persen, dan bidang pengelolaan kawasan turun 9,5 persen.
“BLU pendidikan mengalami penurunan karena melakukan penundaan penerimaan mahasiswa dan kebijakan penundaan SPP serta adanya kompensasi internet gratis bagi siswa,” ucapnya.
Kemudian BLU lainnya mengalami kontraksi karena dipengaruhi aktivitas dan mobilitas masyarakat yang menurun akibat pandemi. Karena itu, dia meminta pengelolaan dan pengawasan BLU terus ditingkatkan serta melakukan penyesuaian terhadap kondisi extra ordinary ini.
“BLU pengelolaan kawasan tentu mereka juga melakukan langkah-langkah yang baik untuk membantu para tenant-nya dengan membebaskan atau menunda biaya sewa, sehingga pandemi harus menjadi pembelajaran bagi kita semua termasuk pengelola dan pengawas BLU,” ucapnya.