UGM Kembali Gelar Vaksinasi Massal
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Kampus UGM. | Foto: Wahyu Suryana.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) akan kembali melaksanakan vaksinasi massal. Kali ini, vaksinasi akan diselenggarakan untuk warga lanjut usia pada 20-21 Maret 2021 di Grha Sabha Pramana UGM.
Vaksinasi rencananya akan diberikan kepada tiga kelompok penerima lansia. Mulai dari kalangan dosen dan tenaga kependidikan UGM, masyarakat di sekitar kampus UGM, serta dosen dan tenaga kependidikan dari perguruan tinggi di DIY.
"Untuk vaksinasi dijadwalkan 20 dan 21 Maret. Terkait rencana ini kami melakukan komunikasi ke dukuh-dukuh untuk mendata calon penerima vaksin," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 UGM, Rustamadji, Jumat (19/3).
Warga sekitar kampus yang didata meliputi lansia Padukuhan Kocoran, Karangmalang, Karangwuni, Sagan, Pogung Kidul, Sendowo dan Blimbingsari. Dukuh diminta memberi data penduduk lansia untuk didaftarkan dan diusulkan sebagai peserta vaksinasi, meliputi nama, NIK dan nomor ponsel.
Wakil Rektor UGM Bidang SDM dan Aset, Prof Bambang Agus Kironoto menuturkan, UGM melaksanakan vaksinasi dalam rangka mendukung program pemerintah. Utamanya, terkait percepatan vaksinasi di Indonesia, khususnya untuk lansia.
"Pemberian vaksin ini sangat penting, bukan hanya untuk melindungi warga UGM dan masyarakat sekitar UGM dari covid-19, tapi juga untuk dapat segera memulihkan aktivitas sosial dan ekonomi warga UGM yang terkena dampak pandemi," ujar Bambang.
Untuk memperlancar proses vaksinasi agar tidak terjadi antrian terlalu panjang, calon penerima disarankan mengisi formulir screening awal secara daring. UGM dan Satgas Covid-19 UGM berkoordinasi ke Dinkes DIY, Dinkes Sleman, Kominfo Sleman, RSUP dr Sardjito, RSA UGM, GMC dan Klinik Korpagama.
Itu dilakukan untuk menyiapkan tim vaksinasi. Secara keseluruhan, ada 20 tim vaksinasi dan tim pendukung telah disiapkan untuk vaksinasi. Estimasi jumlah yang diajukan untuk menerima vaksinasi 9.875 dosis dengan sasaran 2.681 dosis untuk lansia UGM, masyarakat UGM dan civitas perguruan tinggi DIY.
Selanjutnya sebanyak 2.142 dosis untuk teenage dosen non-lansia UGM yang akan dilaksanakan sesuai dengan ketersediaan vaksin, dan berikutnya 5.052 dosis untuk tenaga kependidikan non-lansia UGM yang akan dilaksanakan sesuai dengan ketersediaan vaksin dan dilakukan setelah vaksinasi dosen.
"Untuk vaksinasi 20 dan 21 Maret sudah berkoordinasi dengan Dinkes DIY dan sudah mendapatkan alokasi vaksin sesuai kebutuhan. Sedangkan, dosen dan tenaga kependidikan non-lansia masih dikoordinasikan dengan Kemenkes dan Dinkes DIY untuk mendapatkan alokasi vaksin," kata Bambang.
Until itu, ia meminta dukungan seluruh pihak agar proses vaksinasi di UGM berjalan dengan lancar tanpa kendala baik sebelum pelaksanaan, pelaksanaan maupun setelah vaksinasi. Sehingga, UGM bisa ikut berperan aktif dalam menyukseskan program vaksinasi.
Terkait rencana vaksinasi untuk kelompok lain seperti mahasiswa, ia menambahkan, UGM masih menunggu kebijakan pemerintah pusat terkait urutan prioritas penerima vaksin. Bambang berharap, UGM bisa memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi massal untuk semua civitas akademika UGM.