Jumat 19 Mar 2021 19:13 WIB

Wagub: DKI Kaji Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka

Para siswa sudah menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama hampir satu tahun.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Foto: Republika/Flori Sidebang
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan Dinas Kesehatan saat ini tengah merumuskan dan mengkaji pelaksanaan sekolah tatap muka di ibu kota mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pemerintah pusat pun menargetkan pembukaan sekolah mulai Juli 2021.

"Ini sedang dipelajari, dicermati, dipersiapkan sekolah mana, dari SD sampai SMA mana yang dimungkinkan dalam jumlah terbatas dan tertentu. Sebagai upaya yang kita coba dulu sebelum memulai tatap muka secara menyeluruh," kata Riza di Jakarta, Jumat (19/3).

Baca Juga

Riza menyebutkan, saat ini ada harapan dari masyarakat agar sekolah tatap muka segera dilaksanakan. Terlebih, para siswa sudah menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama hampir satu tahun.

"Tentu ada harapan masyarakat, anak-anak kita yang sudah setahun lebih di rumah ingin sekolah, berinteraksi karena belajar di sekolah tentu jauh lebih baik daripada belajar di rumah tentunya," tuturnya.

Akan tetapi, kata dia, karena pandemi semua harus bisa menyesuaikan situasi, keadaan dengan pandemi Covid-19 yang masih mewabah di Indonesia saat ini. "Namun demikian dari dinas pendidikan sedang merumuskan satu piloting (uji coba), satu pola sebagian sekolah nanti akan kita coba untuk tatap muka. Itu sedang kita rumuskan bersama dan sedang kita pelajari lebih dalam lagi agar nantinya tatap muka bisa berlangsung dengan baik," kata dia.

Diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim telah menargetkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka mulai Juli 2021 di seluruh sekolah. Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) guna menyukseskan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka (offline) adalah dengan menggelar vaksinasi Covid-19 terhadap pendidik dan tenaga pendidik.

"Target kami hingga akhir Juni, vaksinasi Covid-19 bagi lima juta pendidik dan tenaga pendidik selesai, sehingga pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau pada minggu kedua dan ketiga Juli pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka," ucap Nadiem.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement