Jumat 19 Mar 2021 19:53 WIB

Meksiko Gagalkan Pengiriman Vaksin Sputnik V Palsu

Rusia menduga vaksin Palsu ini terkait dengan upaya menyudutkan Sputnik.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Vaksin Rusia Sputnik V
Foto: EPA-EFE/Maxim Shipenkov
Vaksin Rusia Sputnik V

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) melaporkan sejumlah vaksin virus korona Sputnik V palsu diamankan di Meksiko, Kamis (18/3). Sitaan itu menunjukan vaksin dengan desain dan kemasannya meniru vaksin virus Corona asal Rusia.

Menurut pernyataan dari badan pajak Meksiko pada Rabu (17/3) malam, penyitaan itu terjadi pada pesawat pribadi di negara bagian pantai Teluk Campeche. Agen bea cukai dan tentara menemukan 1.155 botol berisi lebih dari 5.700 dosis di dalam dua pendingin yang dikemas dengan es dan soda.

Baca Juga

"RDIF memberikan apresiasi kepada pemerintah Meksiko, otoritas bea cukai dan angkatan bersenjata negara itu karena menangkap bets vaksin palsu," kata pernyataan RDIF dikutip dari kantor berita terbesar Rusia TASS.

Badan tersebut dan otoritas pemerintah Rusia akan melanjutkan kerja sama dengan pemerintah dan mitra di seluruh dunia untuk identifikasi bersama vaksin Sputnik V palsu. Upaya ini untuk memastikan keamanan rantai pasokan.

"Pemerintah Meksiko menghentikan dan mencegah provokasi ini, yang bertujuan mendiskreditkan vaksin Sputnik V dengan memasok yang palsu. RDIF, Kementerian Kesehatan Rusia, dan lembaga pemerintah Rusia akan bekerja sama dengan pihak berwenang Meksiko dalam proses penyidikan," kata RDIF.

Laporan ABC News menyatakan, pejabat bea cukai Meksiko telah menyita vaksin palsu dalam perjalanan ke Honduras. "Analisis foto-foto kiriman yang disita, termasuk desain wadah dan label, menunjukkan bahwa itu adalah zat palsu yang tidak ada hubungannya dengan vaksin asli," menurut pernyataan RDIF.

Vaksin Sputnik V, menurut RDIF, dibawa hanya oleh operator resmi yang memenuhi standar keamanan tertinggi, termasuk pengatur suhu jarak jauh. Sedangkan dalam pengiriman itu terlihat dilakukan dengan tidak memenuhi protokol yang ditetapkan

"RDIF menyatakan bahwa setiap kiriman yang diproduksi dari vaksin Sputnik V menjalani pengawasan seketat mungkin. Setiap botol vaksin memiliki kode QR unik, memungkinkan RDIF dan mitranya untuk melacak asalnya," kata badan tersebut.

Awak dan penumpang perjalanan menuju Honduras diserahkan ke Kantor Kejaksaan Agung. RDIF menyatakan, upaya untuk memasok vaksin palsu adalah contoh kemungkinan provokasi terhadap farmasi Rusia.

"Ini adalah contoh kemungkinan provokasi terhadap Sputnik V seperti yang diperingatkan oleh pejabat Rusia minggu lalu. Pemerintah Meksiko menghentikan dan mencegah provokasi ini yang mungkin bertujuan mendiskreditkan vaksin Sputnik V melalui pengiriman vaksin palsu," ujar RDIF.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement