REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya Desra Percaya telah melakukan komunikasi marathon pascakejadian dipaksa mundurnya kontingen bulu tangkis Indonesia dari Kejuaraan All England 2021 di Birmingham. Desra mengatakan, telah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak antara lain Dubes Inggris di Jakarta, Menteri Luar Negeri Inggris, Prsiden BWF dan Dokter dari NHS.
Desra menuturkan, dari pertemuan dengan Kementerian Luar Negeri Inggris dan NHS tersebut ia menyimpulkan bahwa tak ada maksud dari mereka mendiskriminasi dan memperlakukan tak fair kepada seluruh tim termasuk Indonesia.
Mereka juga meminta maaf jika ada keputusan yang dianggap mendiskriminasi kontingen Indonesia. Desra menyampaikan kepada BWF dan penyelenggara agar memberikan klarifikasi secara langsung kepada PBSI dan tim.
“Dari berbagai komunikasi dan upaya yang telah kami lakukan dapat saya simpulkan bahwa tak ada kebijakan yang bersifat diskrimnatif namun karena kompetensi BWF tak baik dalam pelaksanaan kebijakan telah terjadi diskriminasi dan perlakuan tak fair,” kata Desra dalam konferensi pers virtual, Jumat (19/3).
Kasus ini membuat marah tim Indonesia dan seluruh penggemar bulu tangkis Tanah Air. Mereka melampiaskan kemarahannya kepada BWF melalui media sosial. Desra memahami kekecewaan tim dan fan. Secara pribadi Desra juga kecewa atas perlakuan kepada tim Indonesia.
Padahal, menurut Desra, Indonesia mempunyai peluang membawa gelar dari kejuaraan tersebut. Namuun ia menyayangkan Indonesia harus pulang dengan kekecewaan akibat perlakuan yang diskriminatif.
Desra mengkritik secara terbuka kepada penyelenggara dan BWF cara mereka menangani masalah tersebut. Menurut Desra penyelenggara tak melakukan pendekatan kepada tim Indonesia yang bisa menenangkan mereka.
“Dari berbagai pertemuan pendekatan pesan yang saya sampaikan konsisten tak boleh ada diskriminasi dan perlakuan tak fair terhadap Indonesia. Saya juga meminta klarifikasi bagaimana kasus pemain Turki yang sudah ketahuan positif kok lolos ditariknya satu hari sebelumnya,” kata Desra.
Tim Indonesia masih menjalani isolasi mandiri di hotel. Mereka sedang menantikan usaha Kedutaan Besar Indonesia untuk Britania Raya agar segera pulang ke Indonesia.