Jumat 19 Mar 2021 22:42 WIB

Ini Penyebab Persib Terima Vaksin Lebih Cepat dari Jadwal

Vaksin hanya diperuntukan untuk pemain dan jajaran pelatih lokal saja.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Tim Persib Bandung menggelar sesi latihan perdana di Stadion Gelora Bandung Lautan Api Kota Bandung, Kamis (18/3).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Tim Persib Bandung menggelar sesi latihan perdana di Stadion Gelora Bandung Lautan Api Kota Bandung, Kamis (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung menjalani vaksinasi Covid-19 pertama di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Jumat (19/3). Persib difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Dokter tim Persib, Rafi Ghani menyebut Persib sebenarnya difasilitasi oleh Kemenpora pada 26 Maret mendatang. Namun Persib memilih untuk vaksin sebelum berangkat ke Sleman.

"Kalau dekat-dekat kompetisi saya khawatir mempengaruhi performa pemain, jadi sebelum berangkan ke Sleman kita lakukan vaksin lebih awal," kata Rafi.

Vaksin hanya diperuntukan untuk pemain dan jajaran pelatih lokal saja. Selain itu, vaksin tidak diberikan bagi pemain yang pernah terpapar Covid-19 dalam tiga bulan ke belakang.

"Ada beberapa pemain yang saat kita mau latihan awal terkonfirmasi positif baik antigen dan PCR tidak melakukan vaksin. Karena ada persyaratan vaksin baru bisa dilakukan setelah tiga bulan terkonfirmasi positif," kata Rafi.

Sementara itu, vaksinasi kedua akan disuntikan ketika Persib sudah kembali dari Sleman. Meskipun lebih dari 14 hari, Rafi memastikan tidak ada masalah dengan itu.

"Memang itu jadi pertanyaan, katanya vaksin kedua harus 14 hari setelah vaksin pertama. Setelah diskusi ternyata 14 hari itu minimal, artinya bisa lebih dari 14 hari. Insya Allah kita lakukan di sini juga," kata Rafi.

Rafi berharap dengan vaksin ini dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dia pun tetap memastikan tim menjaga protokol kesehatan ketat.

"Mudah-mudahan kekebalan tubuhnya terbentuk dan kita bisa memutus mata rantai Covid-19 dan semua normal kembali," kata Rafi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement