Jerman, Prancis, dan beberapa negara Uni Eropa lainnya pada hari Kamis (18/03) telah memutuskan untuk terus menggunakan vaksin AstraZeneca, setelah European Medicines Agency (EMA) menganggap suntikan itu "aman dan efektif."
Jerman akan melanjutkan pendistribusian vaksin pada hari Jumat (19/03), demikian menurut Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn.
Jerman sebelumnya telah menangguhkan vaksin tersebut. Spahn menegaskan keputusan Jerman dalam soal vaksin mengikuti panduan EMA.
"Analisis EMA telah mengkonfirmasi tindakan yang kami ambil," lanjut Spahn. "Sudah benar untuk menangguhkan vaksinasi sebagai tindakan pencegahan, sampai akumulasi kasus dengan pengentalan darah yang sangat jarang ini dapat dianalisis."
Sebelumnya, sebagaimana Jerman, beberapa negara sempat menangguhkan penggunaan vaksin ini, sebagai tindakan antisipasi dini dan kehati-hatian. Pemicunya adalah laporan dari Austria dan Denmark, mengenai kasus trombosis atau penggumpalan darah dan emboli para pada sejumlah warganya setelah mendapat vaksinasi AstraZeneca.
Di mana posisi negara-negara Eropa lainnya?
Prancis, Italia, Latvia, Bulgaria, dan Slovenia juga akan melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca dengan mengikuti panduan EMA. Perdana Menteri Prancis, Jean Castex berencana untuk menerima suntikan AstraZeneca pada hari Jumat (19/03) untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap vaksin tersebut.
"Vaksin AstraZeneca efektif untuk menangkal COVID-19, sebagaimana yang digarisbawahi oleh regulator Eropa. Vaksin ini efek sampingnya relatif jarang," kata Castex.
Perdana Menteri Italia, Mario Draghi mengatakan vaksinasi AstraZeneca akan "dilanjutkan besok," seraya menambahkan bahwa "prioritas pemerintah adalah untuk melakukan vaksinasi sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin."
Spanyol akan mendistribusikan kembali vaksinasi AstraZeneca pada hari Rabu mendatang, tetapi akan mengecualikan beberapa kelompok demografis, untuk meminimalkan risiko kesehatan.
Sementara itu, Lithuania akan kembali menggunakan suntikan AstraZeneca pada hari Jumat (19/03), ungkap Menteri Kesehatan Lithuania, Arunas Dulkys. Ia sendiri akan bergabung dengan presiden Lithuania, perdana menteri dan pimpinan parlemen pada hari Senin mendatang untuk mendapatkan vaksin AstraZeneca.
Norwegia, Swedia menunggu sekarang
Di lain pihak, Norwegia dan Swedia akan menangguhkan vaksin AstraZeneca hingga badan kesehatan masyarakat di dalam negeri mengkaji situasinya.
"Vaksinasi dengan AstraZeneca akan tetap ditangguhkan sampai kami melihat situasi sepenuhnya," ujar direktur Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia, Camilla Stoltenberg kepada wartawan. Menurutnya, "terlalu dini" untuk sampai pada kesimpulan akhir tentang vaksin ini.
Sementara Swedia mengatakan "butuh beberapa hari" sebelum mengambil keputusan tentang vaksin tersebut.