REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan empat negara yang bakal mendapatkan akses perlintasan melalui travel corridor arrangements atau yang dikenal sebagai travel bubble. Hal tersebut menyusul rencana pemerintah untuk membuka pintu perbatasan untuk wisatawan internasional.
Sandiaga mengungkapkan, keempat negara yang telah menjajaki mekanisme travel bubble dengan Bali itu adalah Belanda, China, Uni Emirat Arab (UEA) dan Singapura. Dia mengatakan, keempat negara tersebut dipilih dalam rapat koordinasi setingkat menteri antara dirinya dengan Menteri Luar Negeri Retno L. Marsudi pada Rabu (17/3) lalu.
"Jadi yang sudah disebut ada beberapa negara untuk Bali, Belanda, Tiongkok dan UEA dan yang lain nanti kita akan pilih, sama Singapura. Tapi ini finalisasinya tergantung dengan travel corridor arrangements masing-masing," kata Sandiaga dalam keterangan, Jumat (19/3).
Sandiaga mengatakan, pembukaan pariwisata internasional melalui travel corridor arrangements ini bakal dipimpin oleh Menteri Luar Negeri, Retno L. Marsudi. Dia menjelaskan, negara yang diutamakan untuk travel bubble yakni yang memiliki tingkat vaksinasi tinggi dan memiliki hubungan timbal balik yang baik dengan Indonesia.
Dia melanjutkan, negara yang dipilih juga harus mempunyai penerapan protokol kesehatan yang baik. Mulai dari testing dan tracing yang kuat dan juga memiliki kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan faktor kesehatan di Indonesia.
Rencana pembukaan pariwisata internasional melalui travel corridor arrangements ini bakal dilakukan setelah penerapan zona hijau di Pulau Dewata. Kini Kemenparekraf tengah menyiapkan zona hijau Covid-19 di tiga wilayah di Bali, yakni Nusa Dua, Sanur dan Ubud.
"Jadi zona hijau dulu, tadi arahannya. Dan ini akan kita mulai dengan Nusa Dua, Ubud dan Sanur," katanya.
Mantan Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta itu mengatakan, pihaknya akan melakukan uji coba menyambut kedatangan wisatawan mancanegara dengan skema ini. Dia mengatakan, seperti arahan Presiden Jokowi maka uji coba dilakukan pada Juni dan Juli 2021.
"Harus ada simulasi. Dan mungkin trial pilot projects, mungkin ada dua charter flight yang datang terus kita pantau betul. Sebelum itu mungkin wisatawan nusantara juga kita lakukan yang sama," kata Sandiaga.