Sabtu 20 Mar 2021 06:36 WIB

China Kembali Laporkan Temuan Baru Kasus Covid-19 

Orang yang terinfeksi adalah seorang petugas kesehatan di rumah sakit di Shaanxi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China melaporkan kasus Covid-19 pertama pada Jumat (18/3) setelah lebih dari satu bulan sejak temuan kasus terakhir virus korona yang ditularkan secara lokal pada 14 Februari 2021. Kasus virus corona kembali muncul di China meskipun otoritas setempat telah menerapkan langkah ketat untuk mencegah penyebaran virus di dalam negeri.

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, 11 kasus virus corona telah dilaporkan. Satu di antaranya ditularkan secara lokal dan ditemukan di provinsi Shaanxi barat laut, sementara sisanya adalah kasus yang diimpor dari luar negeri.

Baca Juga

Dilansir Anadolu Agency, Sabtu (20/3), orang yang terinfeksi adalah seorang petugas kesehatan di rumah sakit provinsi Shaanxi. Petugas kesehatan tersebut bertugas untuk mengumpulkan sampel orang-orang yang sedang karantina untuk pengujian virus corona.

Sejak kasus pertama dilaporkan di kota Wuhan di provinsi Hubei tengah pada Desember 2019, China telah melaporkan 90.083 infeksi virus korona termasuk 4.636 kematian. Virus Covid-19 telah menyebar ke lebih dari 190 negara dan wilayah, serta menginfeksi lebih dari 121 juta orang dan menewaskan lebih dari 2,69 juta. 

China telah menghadapi kritik keras atas penyebaran virus korona. Pada Januari lalu, tim ahli kesehatan internasional yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengunjungi Wuhan untuk menyelidiki asal usul  virus corona. Selama di Wuhan, tim ahli kesehatan tersebut mengunjungi pasar, rumah sakit, dan laboratorium.

Setelah penyelidikan selama berbulan-bulan, WHO menyatakan, peternakan satwa liar di China kemungkinan menjadi sumber pandemi Covid-19. WHO akan segera merilis laporan terkait hal itu yang akan dilakukan dalam beberapa pekan mendatang.

Peternakan satwa liar ini berada di sekitar provinsi Yunan, China selatan. Peternakan itu kemungkinan besar memasok hewan ke pedagang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan, Wuhan, tempat kasus awal Covid-19 ditemukan tahun lalu.

Hal itu diungkapkan oleh seorang ahli ekologi penyakit, Peter Daszak kepada tim WHO, yang melakukan perjalanan ke China. Beberapa dari hewan liar tersebut bisa saja tertular SARS-CoV-2 dari kelelawar di daerah tersebut.

Konsensus umum di antara para ilmuwan menyebut, virus corona beredar pada kelelawar di Cina Selatan ke hewan peternakan satwa liar, dan melompat ke manusia. Kemungkinan melalui spesies perantara. Itulah tepatnya yang ditemukan oleh investigasi WHO.

Peternakan satwa liar adalah bagian dari proyek yang telah dipromosikan pemerintah Cina selama 20 tahun, untuk mengangkat penduduk pedesaan keluar dari kemiskinan dan menutup kesenjangan pedesaan-perkotaan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement