REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satria Muda Pertamina menghentikan laju kemenangan Indonesia Patriots, tim berisikan para pemain timnas elite muda basket Indonesia, di kompetisi IBL 2021. Satria Muda menekuk Patriots dengan skor 70-66 lewat laga yang berjalan dengan tempo tinggi, intens, dan menegangkan di gelembung IBL Robinson Resort, Cisarua, Bogor, Jumat (20/3).
Walau menang, Satria Muda masih menunjukkan kelemahan yang nyata dalam tembakan jarak jauh. Sama seperti empat laga sebelumnya, tim asuhan Milos Pejic mencatatkan akurasi buruk. Kali ini, hanya satu tembakan tiga angka dari Juan Laurent Kokodiputra yang masuk. Padahal seluruh skuad Satria Muda mencatatkan 14 percobaan sepanjang pertandingan atau hanya 7 persen.
Laurentius Oei mengatakan, para pemain Satria Muda menyadari dan sudah membahas ini. Menurut dia, rekan-rekannya yang lebih sering beroperasi di luar dan melepaskan tembakan masih terus berupaya beradaptasi dengan ring di lapangan.
"Ring di sini lebih keras, berbeda dengan di tempat latihan kami. Jarak three point-nya juga lebih dekat," kata Laurent selepas laga dalam konferensi pers virtual.
Namun, Laurent menegaskan, itu tak boleh menjadi alasan. Sebab sebagai pemain profesional, mereka harus bisa menyesuaikan diri dengan berbagai jenis ring. Ia merasa, Satria Muda butuh waktu saja untuk beradaptasi. Terlebih dengan jadwal pertandingan ketat dan serangkaian protokol kesehatan yang ditetapkan, mereka tak punya banyak waktu untuk berlatih di lapangan pertandingan. Pihak IBL menyediakan lapangan outdoor sebagai tempat latihan dengan kondisi ring yang berbeda dengan lapangan pertandingan.
Sebagai kompensasinya, kata Laurent, Satria Muda berusaha menguatkan keunggulan di aspek lain. Mulai dari rebound, meningkatkan akurasi tembakan dua angka, serta lebih agresif dan disiplin dalam defense untuk membatasi perolehan angka lawan.
Keunggulan rebound dan defense menjadi kunci kemenangan Satria Muda atas Patriots. Pada awal pertandingan, Satria Muda mendominasi paint area dan mencetak 12 poin dari kesempatan kedua saat percobaan pertama tak masuk.
Satria Muda membukukan 18 defensive rebound dan 35 offensive rebound pada gim ini yang krusial dalam game plan mereka. Unggul rebound ditambah mampu memaksimalkan turn over lawan (19 TO) juga membuat Satria Muda leluasa melancarkan fast break sehingga meraih 21 poin dari skema ini. Secara keseluruhan, 54 poin diraih dari tembakan di paint area untuk menutupi akurasi tembakan tiga angka yang buruk.
Defense ketat Satria Muda membuat Patriots kesulitan mencetak poin walaupun sudah semakin mendekat 64-68 saat waktu tersisa empat menit. Satria Muda memang tak bisa menambah poin, tapi Patriots juga tak kunjung menambah angka. Hingga dua free throw Muhammad Arighi pada waktu tersisa 1 menit 54 detik membuat kedudukan 68-66, masih untuk keunggulan Satria Muda. Namun Satria Muda tak panik. Mereka memanfaatkan team foul Patriots hingga mendapatkan dua tembakan bebas saat waktu tersisa 11 detik.
Dua free throw Arki Dikania Wisnu masuk sempurna. Patriots mencoba untuk menambah poin tapi tembakan tiga angka Arighi tak menemui sasaran sehingga laga dimenangkan Satria Muda 70-66.
Laurent yang menyumbang 16 poin serta 9 rebound dalam laga melawan Patriots percaya timnya akan terus membaik dalam urusan tembakan jarak jauh seiring makin banyaknya pertandingan yang dijalani.
Saat ini Satria Muda berada di posisi tiga klasemen Divisi Putih dengan nilai 9, hasil 4 kali menang dan 1 kali kalah. Patriots mengisi peringkat pertama dengan nilai 11, hasil 5 kemenangan dan 1 kali kalah. Posisi dua ditempati Prawira Bandung dengan nilai 9, hasil 4 kali menang dan 1 kali kalah.
Satria Muda sebelumnya dikalahkan Prawira. Sementara Prawira dibekuk Patriots. Sampai akhirnya Patriots yang harus mengakui keunggulan Satria Muda.