Sabtu 20 Mar 2021 14:05 WIB

Kementan: Kami Menjaga Produksi dan Kesejahteraan Petani

Upaya Kementan salah satunya dengan membentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani.

Pekerja mengoperasikan mesin pemanen padi milik petani di area persawahan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/3/2021). Petani setempat berharap pemerintah dapat menyerap hasil panen padi mereka secara maksimal dan membatalkan rencana impor beras karena dinilai dapat berdampak pada penurunan harga gabah di tingkat petani.
Foto: Antara/Arnas Padda
Pekerja mengoperasikan mesin pemanen padi milik petani di area persawahan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/3/2021). Petani setempat berharap pemerintah dapat menyerap hasil panen padi mereka secara maksimal dan membatalkan rencana impor beras karena dinilai dapat berdampak pada penurunan harga gabah di tingkat petani.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi pangan untuk tetap memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini produksi pertanian terbilang memadai seiring masifnya pembangunan sarana prasarana pertanian, mekanisasi dan pemanfaatan teknologi mekanisasi, serta upaya-upaya lainnya.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan sesuai amanat UU, Kementan terus menjaga produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani."Kita berkomitmen menjaga produksi dan kesejahteraan petani. Bahkan di masa panen raya ini, kami aktif turun ke lapangan untuk menjaga harga jual gabah petani. Petani harus kita jaga kegembiraannya di masa panen,” jelas Kuntoro. 

Upaya Kementan salah satunya dengan membentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani. Mentan menerbitkan surat Menteri Pertanian Nomor 28/TP.100/M/03/2021, dengan komposisi tim jajaran Kementerian Pertanian, jajaran Perum Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kodim, Polres, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), serta Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling). "Tim tersebut bergerak menyerap produksi dengan membeli gabah di tingkat petani sesuai dengan HPP. Itu yg ingin dipastikan," jelasnya.

Hasil survei kerangka sampel area (KSA) BPS menunjukkan potensi luas panen padi pada musim Januari–April 2021 mencapai 4,86 juta ha atau naik sekitar 1,02 juta ha (26,53 persen) dibandingkan dengan subround Januari–April 2020 yang sebesar 3,84 juta ha. Kenaikan terjadi karena panen raya di awal tahun, terutama di sejumlah daerah terus menunjukan tren positif.“Pak Mentan sudah bersurat juga pada KaBulog agar mempercepat penyerapan gabah petani. Kita ingin harga tidak anjlok dan petani dapat menikmati hasil panen. Ini langkah kongkret pemerintah,” tutur Kuntoro.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement