Ahad 21 Mar 2021 01:22 WIB

Studi Buktikan Covid-19 Lebih Mematikan Dibanding Influenza

Lebih banyak pasien covid-19 yang memerlukan bantan ventilator.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin meyakini bahwa Covid-19 sama seperti penyakit flu atau influenza. Alasannya, kedua penyakit ini sama-sama merupakan penyakit infeksi virus pada saluran pernapasan yang dapat memicu terjadinya pneumonia dan bahkan gagal napas akut pada kasus yang berat.

Akan tetapi, anggapan bahwa Covid-19 sama seperti influenza sebenarnya tidak tepat. Studi terbaru mengungkapkan bahwa Covid-19 merupakan penyakit yang lebih berat dan lebih mematikan dibandingkan influenza.

Baca Juga

Temuan ini disampaikan dalam sebuah studi di Journal of General Internal Medicine oleh tim peneliti sekaligus dokter dari Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC). Melalui studi ini, tim peneliti melakukan penilaian terhadap pasien-pasien Covid-19 dan juga influenza yang menjalani rawat inap di rumah sakit.

Ada 1.634 pasien rawat inap yang terlibat dalam studi ini. Sebanyak 582 pasien di antaranya telah terkonfirmasi positif Covid-19 dan 1.052 lainnya terkonfirmasi mengidap influenza.

Selama lima kali musim flu, terdapat 210 pasien influenza yang di rawat inap setiap musimnya di BIDMC. Sedangkan selama periode Maret-April 2020, terdapat 582 pasien Covid-19 yang menjalani rawat inap di BIDMC.

Dalam dua bulan, sekitar 30 persen atau sebanyak 174 pasien Covid-19 membutuhkan bantuan ventilator. Sedangkan selama lima kali musim flu, hanya terdapat 8 persen atau sekitar 84 pasien influenza yang membutuhkan bantuan ventilator.

Tak hanya itu, proporsi pasien yang meninggal jauh lebih tinggi pada pasien Covid-19 dibandingkan pasien infuenza. Sebagai perbandingan, ada sekitar 20 persen pasien Covid-19 rawat inap dalam periode dua bulan yang mengalami kematian. Sedangkan selama lima kali musim flu, terdapat 3 persen pasien influenza yang mengalami kematian.

Temuan ini menunjukkan bahwa kasus-kasus Covid-19 membutuhkan lebih banyak layanan rawat inap di rumah sakit. Selain itu, ada lebih banyak kasus Covid-19 yang membutuhkan bantuan ventilator dibandingkan kasus influenza. Pasien-pasien Covid-19 juga memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan pasien infuenza.

Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa pasien Covid-19 yang menjalani rawat inap cenderng memiliki usia yang lebih muda dibandingkan pasien influenza yang menjalani rawat inap di rumah sakit. Pasien Covid-19 pun diketahui membutuhkan bantuan ventilator yang lebih lama dibandingkan pasien influenza.

Pasien Covid-19 rata-rata menggunakan ventilator selama dua pekan. Sedangkan pasien influenza, rata-rata menggunakan ventilator selama tiga hari. Para pasien Covid-19 yang membutuhkan bantuan ventilator juga lebih jarang memiliki masalah kesehatan sebelumnya dibandingkan pasien influenza yang membutuhkan ventilator.

"Data kami menggambarkan bahwa 98 persen kematian pasien rawat-inap Covid-19 secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan penyakit Covid-19 mereka," ucap peneliti dari BIDMC Michael Donnino MD, seperti dilansir News Medical.

Peneliti menyoroti bahwa terapi untuk Covid-19 saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan saat studi dilakukan pada periode Maret-April 2020. Oleh karena itu, terapi yang saat ini diterapkan berpotensi memperbaiki hasil perawatan pasien Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement