REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai dikukuhkan, pengurus DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) periode 2021-2025 bersilaturahmi dengan Dewan Penasihat Apersi, Ari Ginanjar, di Menara 165, Cilandak, Jakarta Selatan. Untuk menjadi developer yang tangguh perlu adanya sinergi Apersi dengan ESQ.
“Secara bisnis dan mental, kita sebagai developer membutuhkan ESQ untuk menjalin hubungan personal, intrapersonal yang baik dan hubungan dengan pencipta secara mendalam,” ujar Ari Ginanjar.
Menurut pendiri ESQ ini, ESQ merupakan gabungan dari EQ (Emotional Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient). Sementara EQ adalah suatu prinsip yang baik dalam manusia mengelola suara hatinya menuju suatu yang bijak. Adapun SQ merupakan tujuan inti manusia bermesra dengan sang Pencipta melalui shalat atau doa.
Munas Apersi menetapkan kembali Junaidi Abdillah sebagai ketua umum DPP Apersi. Saat bersilaturahmi, Junaidi didampingi para wakil ketua umum, yaitu Mohammad Solikin, H Abbas Minen, dan Deddy Setiawan, serta Adi Gunawan selaku Ketua OKK.
Sementara, Junaidi mengajak seluruh anggota Apersi yang berjumlah sekitar 3.000 (aktif) di seluruh Tanah Air untuk meningkatkan kinerja dalam memenuhi kebutuhan rumah dan mendukung program sejuta rumah. Salah satu strateginya adalah bertransformasi menyesuaikan kondisi saat ini dengan memanfaatkan teknologi. "Masa pandemi ini menuntut segala aktifitas menggunakan teknologi dan sudah makin jarang yang manual," katanya.
Waketum Bidang Kebijakan Publik M Solikin mengatakan Apersi berkomitmen meningkatkan kolaborasi, koordinasi dan sinergi baik antaranggota maupun dengan para stake holder lain. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan SDM baik secara profesional maupun dari sisi kompetisi.
“peran anggota Apersi yang profesional, memiliki kompetensi dan bertanggung jawab akan memberikan kepercayaan kepada masyarakat dalam mengembangkan perumahan yang berkualitas,” ujar Solikin.
Terkait pesan yang disampaikan Ari Ginanjar, Solikin mengatakan ini merupakan kemampuan sesorang untuk mendeteksi dan mengelola emosi. Spiritual Quotient atau SQ diyakini merupakan tingkatan tertinggi dari kecerdasan yang digunakan untuk menghasilkan arti (meaning) dan nilai (value).
“Melalui penerapan EQ dan SQ akan membentuk karakter anggota Apersi dalam menjalankan bisnisnya melalui pengembangan produk properti berkualitas yang menjadi kebutuhan masyarakat,” ujarnya .
Apersi telah menyiapkan beberapa program prioritas sebagai solusi bagi pengembang perumahan anggotanya di tengah pandemi. Solikin mengakui pandemi yang telah berlangsung selama setahun terakhir sangat berdampak kepada kinerja anggota Apersi dalam membangun hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Untuk itu, program yang akan diprioritaskan disesuaikan dengan kondisi terkini.
Program-program itu meliputi berbagai aspek, mulai dari memanfaatkan teknologi secara maksimal, memberantas pungutan liar (pungli), dan mendorong pemerintah serta perbankan untuk lebih mempermudah dan memperbesar keran pembiayaan perumahan bagi MBR.