Ahad 21 Mar 2021 03:31 WIB

Pemimpin Eropa Bangun Lagi Kepercayaan Vaksin AstraZeneca

Pemimpin negara-negara Eropa akan mendapatkan vaksin Astrazeneca.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
PM Inggris Boris Johnson menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca, Jumat (19/3).
Foto: EPA
PM Inggris Boris Johnson menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca, Jumat (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para pemimpin di Inggris dan Prancis menerima dosis pertama vaksin virus corona AstraZeneca/Oxford setelah beberapa negara Eropa memulai kembali vaksinasi yang sempat dijeda. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menerima dosis pertama vaksin pada hari Jumat (19/3) di Rumah Sakit St. Thomas di London.

Inggris tidak menghentikan vaksinasi. Namun, beberapa negara Eropa lainnya termasuk Prancis, Jerman dan Italia mengikuti laporan pembekuan darah yang serius pada 25 orang.

Baca Juga

Beberapa pemimpin Eropa sekarang tampaknya ingin membangun kembali kepercayaan pada vaksin, dengan banyak yang menyatakan mereka akan mendapatkan vaksin itu, dilansir di Euronews, Sabtu (20/3).

Perdana Menteri Prancis Jean Castex menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca pada hari Jumat ketika negara tersebut memulai kembali vaksinasi setelah jeda. Otoritas kesehatan negara itu merekomendasikan untuk memulai kembali vaksinasi.

Denmark, Swedia dan Norwegia mengatakan mereka akan menunggu sebelum memulai kembali vaksin AstraZeneca. Sementara Finlandia mengatakan mereka akan menghentikan vaksinasi karena kasus pembekuan darah langka yang dilaporkan di negara itu.

Castex berusaha menunjukkan kepercayaan pada vaksin, meskipun vaksinasi hanya terbuka untuk orang yang berusia di atas 75 tahun dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan serius selain petugas layanan kesehatan.

"Saya ingin menunjukkan kepada warga saya bahwa vaksinasi adalah jalan keluar dari krisis ini dan kami dapat melakukannya dengan aman sepenuhnya," kata Castex.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement