REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masih lekat dalam ingatan pangeran Harry bagaimana hancurnya perasaan saat kematian ibunya, Putri Diana. Melalui kata pengantar untuk buku yang baru dirilis, 'Hospital by the Hill', Pangeran Harry mengungkap kembali duka kematian Putri Diana yang "meninggalkan lubang besar di dalam dirinya".
Pria berusia 36 tahun itu membuka tentang kehilangan ibunya yang menghancurkan. Diana meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris pada tahun 1997 ketika dia baru berusia 12 tahun.
Dalam buku yang diterbitkan untuk membantu anak-anak yang kehilangan seseorang karena COVID-19 itu, Harry mengaku awalnya ia tidak ingin mempercayai atau menerimanya. “Saya tahu bagaimana perasaan Anda, dan saya ingin meyakinkan Anda bahwa seiring waktu lubang itu akan diisi dengan begitu banyak cinta dan dukungan,” tulisnya, dilansir Female First, Sabtu (20/3).
Menurut suami Meghan Markle itu, setiap orang bisa mengatasi kehilangan dengan cara yang berbeda, tetapi saat mendengar sosok orang tua yang pergi, dia pun seolah runtuh. “Saya diberitahu semangat mereka, cinta mereka dan kenangan mereka tidak. Mereka selalu bersama Anda dan Anda dapat mempertahankan mereka selamanya. Saya menemukan ini benar,” katanya.
Harry turut memotivasi orang di luar sana, jika merasa sedih, marah, merasa buruk, itu akan berlalu seiring waktu. Akan tiba masanya perasaan lebih baik dan lebih kuat begitu siap untuk membicarakan bagaimana perasaan itu.
Harry, yang memiliki putra Archie dengan istri Duchess Meghan itu juga berharap siapa pun yang membaca pengantarnya, tidak merasa sendiri. Dia bisa memeluk, memberikan kenyamanan agar pembaca tidak merasa sendirian. Kendati tidak saling tatap muka, dia berharap dapat membantu orang lain karena hal itu memang mulia dilakukan siapa pun