Ahad 21 Mar 2021 10:04 WIB

Gunung Kidul Vaksin 4.951 Ternak Cegah Penyebaran Antraks

vaksinasi ternak tersebut menyasar sembilan desa di tiga kecamata.

Antraks di Gunungkidul terkendali dan telah ditangani dengan baik.
Foto: Kementan
Antraks di Gunungkidul terkendali dan telah ditangani dengan baik.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan vaksinasi terhadap 4.951 ekor hewan ternak tahap kelima. Ini dalam rangka pengendalian penyebaran antraks.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto di Gunung Kidul, Ahad (21/3) mengatakan vaksinasi tahap lima ini sasarannya 1.265 ekor sapi, 3.664 ekor kambing, dan 22 ekor domba. Ternak tersebut ada di sembilan desa di tiga kecamatan, yaitu Ponjong, Rongkop, Karangmojo.

Baca Juga

"Vaksinasi kami laksanakan di Maret ini, yang mana merupakan tahap kelima. Vaksinasi ini bertujuan untuk mengendalikan penyebaran antraks pada hewan ternak," kata Bambang.

Ia mengatakan pihaknya menerjunkan 116 personel untuk melakukan vaksinasi tersebut. Mereka tergabung dalam Tim Pengendalian Antraks, yang terdiri atas petugas medis hingga veteriner.

"Saya harap vaksinasi pada hewan ternak ini berjalan lancar sehingga hasilnya optimal. Kami masih mewaspadai penyebaran antraks. Kami tidak ingin kasus antraks terulang kembali karena melumpuhkan perekonomian masyarakat petani," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Suseno mengatakan populasi ternak sapi di 2020 lalu mencapai 154.423 ekor dan kambing mencapai 196.050 ekor. Adapun upaya vaksinasi sudah dilakukan sejak 2019 dan akan berjalan selama 10 tahun. 

Setiap tahunnya pelaksanaan dilakukan setidaknya dua kali dalam setahun."Kami menyadari Gunung Kidul sebagai gudang ternak di DIY, sehingga kami harus benar-benar memastikan sapi yang keluar ke DIY bebas antraks," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement