REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat Dana Moneter Internasional (IMF) pada Sabtu (20/3) menunjukkan adanya tanda-tanda dari pemulihan ekonomi global yang lebih kuat. Namun, memperingatkan risiko signifikan tetap ada, termasuk munculnya mutasi virus corona.
Seperti dilansir dari Reuters, Ahad (21/3), Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF Geoffrey Okamoto, mengatakan, pada awal April, IMF akan memperbarui perkiraan Januari untuk pertumbuhan global sebesar 5,5 persen untuk mencerminkan pengeluaran stimulus fiskal tambahan di Amerika Serikat, tetapi tidak memberikan rincian.
Dalam pidatonya di China Development Forum, Okamoto menyuarakan keprihatinan tentang pertumbuhan divergensi antara negara maju dan pasar berkembang, dengan sekitar 90 juta orang terlihat jatuh di bawah ambang kemiskinan ekstrem sejak pandemi dimulai.
Okamoto mengatakan, China telah pulih ke tingkat pertumbuhan sebelum pandemi di depan semua negara besar, meskipun konsumsi swasta masih tertinggal dari investasi di sana.