REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran telah mengabadikan bagaimana kaum Anshar membantu kaum muhajirin saat awal-awal perjuangan Islam. Pada kondisi yang sangat kritis kaum Anshar datang sebagai pahlawan Islam yang setia.
"Perjuangan kaum Anshar menjadi kisah teladan bagi umat Islam yang sangat besar nilainya," kata Rafy Sapuri dalam bukunya Kisah-Kisah Teladan.
Rafy mengatakan, kesetian kaum Anshar membantu kaum Muhajirim diabadikan dalam surat al-Hasyr ayat 9 yang artinya.
"Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah telah beriman (Anshar) sebelum kedatangan mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka orang Muhajirin ketika dan mereka mengutamakan orang yang mereka berikan itu. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung."
Rafy mengatakan bahwa An-Nu'man Ibn Ajlan al-Anshari berkata, "Kami pun menyambut kaum Muhajirin seraya berkata," Selamat datang dan hidup bersama kami. Sungguh, kalian akan aman dari kefakiran karena kami akan membagi harta dan rumah kami untuk kalian.
"Begitulah yang terjadi. Kaum Anshar menjamin tempat tinggal bagi kaum Muhajirin ketika kaum Anshar secara ikhlas menyerahkan rumah-rumah mereka untuk kaum Muhajirin," kata Rafy.
Ada juga yang menampung kaum Muhajirin untuk tinggal di rumah-rumah mereka. Mereka tersebut tidak mau kehilangan pahala, bahkan mereka mengadakan undian agar kesempatan memberi bantuan terdistribusi dengan adil.
Ummu Ala, seorang wanita Anshar yang telah berbait kepada Rasulullah SAW menggambarkan ke Kharijah bin Zaid ibn Tsabit bahwa Utsman ibn kaum Anshar sampai mengadakan undian untuk menentukan siapa yang harus ketempatan kaum Muhajirin dan kaum Anshar juga membagi hasil panen mereka kepada kaum Muhajirin.
Mereka mengusulkan kepada Rasulullah untuk membagikan separuh hasil panen kebun kebun kurma mereka tetapi Rasulullah meminta agar mereka memberi kaum Muhajirin untuk turut serta merasakan hasil panen mereka seperlunya saja. Bahkan, kaum Anshar sempat ingin menghibahkan setiap kelebihan mereka kepada Rasulullah SAW.
"Jika engkau menghendaki, ambilah rumah-rumah kami," kata mereka.
Mereka Rasulullah SAW mengucapkan terima kasih. Rasulullah SAW membangunkan tempat tinggal untuk para sahabatnya di tanah-tanah yang telah dihibahkan kaum Anshor dan menetapkan tanah itu bukan milik siapapun. Kaum Anshor juga banyak memberi bantuan material kepada kaum Muhajirin.
Mereka menyerahkan semua itu kepada Rasulullah SAW untuk dibagikan sekehendak beliau kepada kaum Muhajirin. Anas IBN Malik berkata, seseorang dari kaum Anshar memberikan pohon-pohon kurma yang telah siap panen Kepada beliau.
Lalu beliau memberikan semua itu kepada pembantunya, Ummu Aiman, Bunda Usman bin Zaid. Kedermawanan dan kemurahan hati kaum Anshor tampak pula dalam kesukaan Mereka memberi hadiah.
Makramah Ibn Sulaiman mengatakan, "Mangkok besar saat selalu berada di hadapan Nabi SAW Sejak pertama kali beliau tiba di Madinah hingga beliau wafat itu selain saat Ibnu badah Masih Banyak kaum Anshar yang melakukan hal serupa. Bahkan para sahabat Rasulullah juga senantiasa saling memberi."