Ahad 21 Mar 2021 11:19 WIB

Demonstran Myanmar 'Melawan' pada Tengah Malam

Aksi yang digelar sebelum matahari terbit ini dinamakan 'unjuk rasa fajar'

Rep: Lintar Satria/ Red: A.Syalaby Ichsan
Aksi protes terhadap kudeta militer di Myanmar terus terjadi.
Foto: AP/STR
Aksi protes terhadap kudeta militer di Myanmar terus terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID,YANGON--Warga kota-kota kecil di seluruh Myanmar menggelar unjuk rasa menentang pemerintah militer dengan menyalakan lilin pada Sabtu (20/3) dan Ahad (21/3) malam. Mereka menyuarakan perlawanan terhadap tindakan keras pasukan keamanan yang telah menewaskan sekitar 250 orang sejak kudeta 1 Februari lalu.

Negara-negara Barat mengecam kekerasan petugas keamanan terhadap pengunjuk rasa. Negara-negara tetangga Myanmar di Asia Tenggara pun semakin kuat menyuarakan kritikan mereka yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Kekerasan memaksa rakyat melawan balik penguasa militer yang memundurkan langkah menuju demokrasi. Berdasarkan foto-foto yang tersebar di media sosial pada Sabtu malam kemarin masyarakat Myanmar menggelar 20 unjuk rasa di seluruh negeri. Mulai dari kota bisnis Yangon hingga kota-kota kecil di Negara Bagian Kachin di bagian utara dan kota-kota bagian selatan Kawthaung.  

Ratusan warga kota termasuk para petugas medis yang memakai jas putih menggelar pawai di kota terbesar kedua di Myanmar, Mandalay. Aksi yang digelar sebelum matahari terbit ini dinamakan 'unjuk rasa fajar'.