REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua, Provinsi Jawa Barat (Jabar), telah menangani lebih dari 100 orang anak dan remaja yang bermasalah dengan kejiwaan dan kecanduan gadget sepanjang 2020 hingga 2021. Para anak-anak tersebut berusia rentang waktu 9 hingga 16 tahun.
Direktur RSJ Provinsi Jawa Barat dr Elly Marliyani mengatakan jumlah pasien rawat jalan yang mengalami masalah kejiwaan dan terdampak adiksi games pada klinik kesehatan jiwa anak dan remaja mencapai 104 orang tahun 2020. Selain itu, sebanyak 8 orang murni kecanduan games.
Elly menuturkan, pada Januari hingga Februari tahun 2021, terdapat 14 pasien rawat jalan yang mengalami masalah kejiwaan dan terdampak adiksi games. Serta lima pasien murni adiksi games.
"Saat ini tidak ada pasien rawat inap kesehatan jiwa anak dan remaja dengan murni adiksi games," ujarnya melalui keterangan yang diterima, Ahad (21/3).
Elly menuturkan, gangguan kejiwaan pada anak salah satunya karena penggunaan gadget yang tidak terkontrol. Elly menambahkan, tidak terdapat pasien yang meninggal dunia di RSJ akibat kecanduan games.
Pihaknya mengatakan kecanduan games dapat dideteksi dini melalui konsultasi jiwa online dengan mengakses link http://pemeriksaankeswarsj.jabarprov.go.id/ kemudian memilih menu Tes Ketergantungan Game Internet.
Elly mengatakan dalam kuisioner tersebut terdapat beberapa pertanyaan tentang kecanduan internet seperti pertanyaan apakah anda menggunakan internet secara berlebihan atau terobsesi terus menerus pada internet/game. Hasilnya langsung dapat dilihat melalui situs.