Ahad 21 Mar 2021 18:10 WIB

PPKM Mikro Dinilai Efektif Tekan Kasus Covid-19 di Jatim

Konfirmasi kasus harian Covid-19 Jatim mencapai angka 300-an kasus per hari

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Relawan menjaga gerbang berportal di jalan masuk wilayah desa saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, di Desa Ngale, Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (20/2/2021). Desa Ngale mewakili wilayah Korem 081/Dhirotsaha Jaya Madiun dalam lomba Program PPKM Mikro tingkat Kodam V/Brawijaya yang diikuti seluruh Korem di Jawa Timur guna peningkatan pencegahan COVID-19.
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Relawan menjaga gerbang berportal di jalan masuk wilayah desa saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, di Desa Ngale, Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (20/2/2021). Desa Ngale mewakili wilayah Korem 081/Dhirotsaha Jaya Madiun dalam lomba Program PPKM Mikro tingkat Kodam V/Brawijaya yang diikuti seluruh Korem di Jawa Timur guna peningkatan pencegahan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menilai, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro efektif menekan kasus positif Covid-19 di daerahnya. Hal ini diungkapkan berdasarkan evaluasi pada PPKM Mikro tiga periode sebelumnya.

Khofifah berharap perpanjangan PPKM Mikro akan semakin menekan penyebaran Covid-19 di Jatim. Seperti diketahui, kebijakan ini kembali diperpanjang mulai 23 Maret sampai 5 April 2021. "Ini berdasar kepada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2021 tanggal 19 Maret 2021," kata Khofifah di Gedung Grahadi Surabaya, Ahad (21/3).

Baca Juga

Berdasarkan data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, jelang akhir periode PPKM Mikro ketiga tercatat konfirmasi kasus harian Jatim mencapai angka 300-an kasus per harinya. Hal ini turun drastis jika dibandingkan sebelumnya yang mencapai 1.100-an kasus per harinya.

Selain itu, Khofifah menambahkan, hasil signifikan juga tampak pada penurunan jumlah pasien Covid-19 yang harus dirawat di Ruang Isolasi Biasa maupun ICU. Selama PPKM tahap 1 dan 2, serta PPKM Mikro tahap 1 dan 2, BOR Isolasi biasa di Jatim telah berhasil turun dari 79 persen menjadi 29 persen. BOR ICU juga telah berhasil turun dari 72 persen menjadi 49 persen.

"Artinya, keterisian rumah sakit di Jawa Timur sudah sesuai syarat dari WHO yakni di bawah 60 persen," ungkap perempuan yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) RI ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement