REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emosi penonton kompetisi Indonesian Basketball (IBL) Pertamax 2021 via live streaming diaduk-aduk saat Satya Wacana Saints Salatiga bertemu Amartha Hangtuah, Ahad (21/3). Laga yang diwarnai sejumlah momen menegangkan ini akhirnya berakhir setelah tiga kali overtime (OT). The Saints keluar sebagai pemenang dengan menaklukkan Hangtuah 104-99 di gelembung IBL 2021 Robinson Resort, Cisarua, Bogor.
Laga ini merupakan yang pertama di IBL 2021 harus dilanjutkan dengan OT. Tak cuma sekali, tapi tiga sekaligus. Selain itu, ini merupakan laga dengan poin tertinggi untuk tim yang menang maupun kalah. Pertama kali pula poin menembus triple digit.
Pelatih The Saints Efri Meldi mengaku kehabisan kata-kata. Ia hanya memuji perjuangan keras tak kenal lelah anak-anak asuhnya pada laga ini. Sebab mental para pemainnya tak turun meskipun beberapa kali menyia-nyiakan momentum mengamankan kemenangan lebih cepat.
Coach Meldi juga mengapresiasi perlawanan tangguh Hangtuah yang memaksa timnya harus melewati tiga kali OT. "Kedua tim sama-sama bermain habis-habisan untuk mendapatkan kemenangan. Pertandingan ini bisa memberikan pelajaran bagi basket Indonesia," kata Meldi usai pertandingan.
Hangtuah unggul tipis 16-14 pada kuarter pertama, tapi kemudian tertinggal cukup jauh 23-27 saat halftime.
Tim asuhan pelatih senior Rastafari Horongbala membalikkan posisi di kuarter kedua, Mencetak 30 poin dan hanya kemasukan 10, Hangtuah balik memimpin 53-47 pada akhir kuarter ketiga. Laga berlangsung makin ketat pada kuarter tiga. Hangtuah unggul 68-60 pada 2 menit 12 detik.
Namun The Saints yang tak mau menyerah menipiskan skor lewat tiga poin Alexander Franklyn disusul jump shot 2 poin Aldi Falentino.
The Saints makin mendekat menjadi 66-68 pada waktu 1 menit 5 detik ketika satu dari dua tembakan bebas Anthony Erga masuk.
The Saints akhirnya memaksakan OT setelah Hengky Lakay memasukkan bola ketika waktu tersisa 18 detik untuk menyamakan skor menjadi 68-68. Hangtuah tak mampu mencetak poin kemenangan pada waktu tersisa.
Pada OT pertama, The Saints tampaknya akan keluar sebagai pemenang setelah unggul 79-74 lewat dua free throw Lakat saat waktu tersisa 31 detik. Namun timeout yang diminta Rastafari berbuah manis. Kelly Purwanto menipiskan poin menjadi 77-79 lewat tembakan tiga angkanya. Fisyaful kemudian menyamakan kedudukan menjadi 79-79 saat waktu tersisa 15 detik.
Kali ini, giliran Meldi yang meminta timeout dan berhasil. Febrianus Gregorry Khiandio mencetak dua poin saat waktu tersisa 7 detik.
Namun Hangtuah yang di ambang kekalahan kembali menyamakan skor menjadi 81-81 setelah Fisyaful mendribel bola dari samping dan langsung menyerang basket The Saints. Dua pemain di dekat ring tak cukup mengadangnya untuk mencetak poin.
OT kedua, Hangtuah sepertinya akan keluar sebagai pemenang ketika tembakan dua angka Yohanes Situmorang membawa timnya memimpin 11 poin, 97-86 ketika waktu hanya tersisa 1 menit 10 detik. Selisih angka dobel digit dengan waktu tersisa yang tipis dalam situasi OT, biasanya akan membuat tim yang tertinggal kepayahan untuk mengejar.
Namun The Saints yang tak mau menyerah. Meldi memainkan man to man full court press defense yang agresif. Ia menurunkan line up small man yang bergerak agresif untuk memaksa para pemain Hangtuah melakukan kesalahan demi kesalahan. Strategi ini berhasil.
Dimulai dengan tembakan tiga angka Alexander Franklyn, tiga free throw Elyakim Tampai dan dua dari David Nuban. David Nuban kembali mencetak poin dari satu lay up plus satu free throw karena ia dilanggar ketika waktu tersisa 15 detik.
Drama kembali terjadi karena Hangtuah gagal mencetak poin dan Oki Wira Sanjaya dianggap melanggar David Nuban. Keputusan ini diprotes tim pelatih Hangtuah yang kemudian mendapatkan technical foul. Ini artinya, The Saints punya tiga tembakan bebas yang bisa dimanfaatkan untuk mengamankan kemenangan dengan waktu tersisa 5 detik. Sayangnya, tak satu pun tembakan itu masuk lewat eksekusi Elyakim Tampai dan David Nuban. Alhasil dengan skor 97-97, laga mesti berlanjut di OT ketiga.
Di sinilah Satya Wacana akhirnya bisa unggul lebih meyakinkan. Dengan kondisi fisik pemain yang terlihat lebih bugar, Meldi mengubah defensenya menjadi zone agresif, di mana para pemain Hangtuah tak bisa leluasa kembali menerobos. Kelly dkk dipaksa melepaskan tembakan jarak jauh yang sudah tak bisa lagi menemukan akurasinya. The Saints akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor 104-99.
Anthony Erga mencetak 22 poin dan 4 assist meski tak bisa menyelesaikan pertandingan karena fouled out pada OT kedua. Disusul Aldi Falentino dengan 13 angka dan 14 assist. Sementara David Nuban menambah 12 poin.
Dari Hangtuah, Sevly Rondonuwu mengemas 18 poin, disusul Fisyaful dengan 17 angka dan 11 rebound. Amaluddin Ragol juga menyumbang 17 poin.