REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sejumlah akivis pergerakan lintas profesi dan generasi mengadakan pertemuan guna membahas masalah keumatan dan kebangsaan.
Para tokoh yang hadir Menurut Amirsyah Tambunan, antara lain Dr Bahrul Khair, M.Si, Bagus Handoko, SE, M.Si, Suhendra, SH, Zulkarnain, Zulbadri, Drs Syamsir Alam Lubis, Dr. Abdurrahman dan tokoh lainnya. Menurut Amirsyah yang juga Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), dialog berlangsung secara terbuka dan penuh keakraban.
"Dialog kebangsaan berlangsung selama 20 -21 di Ladang Edukasi se-Mencirim, Medan Sumatera Utara," kata Amirsyah dalam rilis yang diterima Republika, Ahad (21/3).
Ladang Edukasi secara intensif melakukan edukasi terhadap masyarakat kecil melalui UMKM untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19 yang sudah berlangsung satu tahun di Indonesia.
Salah satu peserta yang hadir, Syamsir Alam Lubis menyatakan, dialog tersebut merekomendasikan beberapa poin penting. Antara lain pertama, adanya kesepahaman bahwa bangsa ini harus di selamatkan dari dampak ideologi kapitalisme dan sosialisme.
Kedua, adanya keprihatinan saat ini, karena kekuatan partai politik harusnya menjadi kekuatan penyeimbang untuk melakukan check in balances dalam melakukan kontrol terhadap demokarasi di tengah turunnya indek demokrasi di Indonesia.
"Ketiga, harus ada satu agenda nasional yang menjadi perekat kekuatan masyarakat (civill society) dan kekuatan moral bangsa untuk menyelamatkan bangsa dari krisis ekonomi ditengah pandemi Covid-19," Kata Syamsir Alam Lubis.