REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan Ganjar Pranowo berada di urutan kedua calon presiden (capres) yang dipilih anak muda. Posisi kader PDIP tersebut tepat berada di bawah Anies Rasyid Baswedan.
"Ya undecided-nya (jumlah orang yang belum menentukan pilihan) masih cukup besar," ujar Hasto dalam acara rilis hasil survei tersebut secara daring, Ahad (21/3).
Ia mengatakan, PDIP belum mendapatkan representasi pilihan anak muda dengan jumlah undecided voters yang cukup besar. Akan tetapi, menurutnya, hasil survei tersebut mengindikasikan berjalannya proses kaderisasi partai politik karena munculnya calon pemimpin dari kalangan parpol.
Selain itu, Hasto juga menanggapi hasil survei terkait pilihan parpol yang menunjukkan anak muda lebih memilih Gerindra dibandingkan PDIP. Namun, ia menganggap hasil survei saat ini terlalu dini.
"Kalau tentang survei kan istilahnya Belanda masih jauh, bagi PDI Perjuangan yang penting partai hadir di tengah rakyat," kata Hasto.
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia melakukan simulasi terhadap 17 nama calon presiden dalam survei nasional anak muda pada Maret 2021. Hasilnya, Anies Rasyid Baswedan (15,2 persen), Ganjar Pranowo (13,7 persen), dan Ridwan Kamil atau Kang Emil (10,2 persen) menjadi tiga tokoh teratas yang dipilih anak muda jika pemilihan presiden dilakukan sekarang.
Namun, jumlah anak muda yang belum memilih nama untuk menjadi presiden masih sebesar 30,5 persen. Sementara, untuk pilihan partai dalam pemilihan anggota DPR, 16 persen anak muda memilih Partai Gerindra, sedangkan 14,6 persennya memilih calon legislatif (caleg) dari PDI Perjuangan.
Sedangkan, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat hanya dipilih anak muda masing-masing sekitar 5 persen. Di bawah tiga persen ada Partai Nasdem, PKB, dan PAN, dan di bawah satu persen ada PPP, PSI, Berkarya, Pelindo, Hanura, serta PBB.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei ini pada 4-10 Maret 2021 kepada 1.200 responden berusia 17-21 tahun dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional melalui wawancara telepon. Metode yang digunakan simple random sampling dengan toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.