REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dalam sebuah pidatonya, semasa masih hidup, tokoh spiritual Hamas Palestina, Syekh Ahmad Yasin, pernah menyampaikan pidatonya.
Berikut ini, kutipan pesan Syekh Yasin, sebagaimana dilansir dari islamweb, pada Ahad (21/3):
“Segala Puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dan doa dan damai sejahtera bagi Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.
Pada tanggal 27 Rajab merupakan penaklukan atas Yerusalem, ini adalah hari ketika Yerusalem dibebaskan dari Tentara Salib oleh Khalifah Umar bin Khattab. Pada hari itu kami membuat seruan kepada seluruh bangsa Arab dan Islam, bahwa Yerusalem adalah kiblat pertama umat Islam, kami menyerukan mereka untuk berdiri di samping rakyat kami, rakyat Palestina, sampai Yerusalem dibebaskan dan Al-Aqsa dibebaskan.
Hari ini kami menyampaikan seruan ini kepada setiap Muslim, setiap pemimpin, untuk setiap raja, untuk setiap pria dan wanita. Yerusalem saat ini hilang dan dalam bahaya, dan kekuatan itu harus dikumpulkan untuk memulihkan dan membebaskannya.
Berdiri oleh rakyat Palestina adalah kewajiban bagi setiap Muslim dan wanita Muslim demi masa depan dan kebanggaan bangsa. Yerusalem adalah tanah airnya. Isra dan Miraj, Yerusalem adalah tujuan Muslim pertama.
Hari ini juga, bertepatan dengan peringatan akhir tiga tahun dan awal tahun keempat Intifadah Al-Aqsa, dari perlawanan sengit, pengorbanan dan darah dari para syuhada, yang terluka dan tahanan.
Oleh karena itu, saya salut kepada rakyat Palestina , semua anak Palestina di tanah yang diduduki, di Tepi Barat dan Gaza, dan 48 orang Palestina, dan semua orang Palestina yang berkorban, mujahid yang sabar yang bertahan dan berdiri di hadapan kekuatan paling kuat di dunia, lebih kuat di tangan mereka, dan saya meyakinkan semua orang dalam ingatan ini bahwa perlawanan dan jihad adalah pilihan kita.
Dan bahwa jalan kemenangan penuh dengan korban dan darah, dan bahwa kita membuat perjanjian dengan Tuhan dan kemudian membuat janji kepada rakyat kami bahwa kami tidak akan menyerah dan kami tidak akan mengibarkan bendera putih, dan kami akan berperang.
Entah kemenangan atau pengorbanan, ini adalah perjanjian kita, dan ini adalah cara kita, apapun ancaman dan agresi dan pemboman, dan apapun kerusakan rumah kita dan anak-anak kita, dan apapun pembantaian musuh, kita adalah orang-orang yang memiliki benar, pemilik tanah air, kami tidak akan menyerah dan kami akan tetap di jalan ini tidak peduli berapa lama, dan pada akhirnya kemenangan Untuk orang-orang yang beriman, dan Tuhan telah berjanji kepada kami.
Dengan kemenangan dan pemberdayaan di bumi, dia mampu melakukan apa yang dia inginkan. Dan saya mengatakan ini dan meminta ampun kepada Allah SWT."
Sumber: islamweb