REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Nafsu ammarah 'bi as-su (yang menyuruh kepada keburukan) itu merupakan musuh manusia selain iblis.
Setan bertambah kuat dengan hawa nafsu dan syahwatnya karena hawa nafsu adalah senjata yang digunakannya untuk memburu mangsanya.
Syekh Abdul Aziz bin Muhammad bin Salman dalam bukunya Irsyadul Ibad (Nasihat-Nasihat Peningkat Amal untuk Bekal Akhirat) mengatakan, tidak ada yang menjerumuskan iblis ke dalam kesombongan dan kedurhakaan selain karena dia mengikuti nafsu.
Allah SWT berfirman dalam surat Yusuf ayat 53: إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ "Sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan."
Maka dari itu, kata Syekh Abdul Aziz bin Muhammad bin Salman, janganlah kita terpedaya dengan angan-angan dan tipu daya. Di antara watak jiwa tertipu daya setan adalah merasa aman, berleha-leha, lesu, malas, dan lemah. "Karena itu, ajakan hawa nafsu itu batil dan segala sesuatu yang berasal darinya adalah tipudaya," katanya.
Syekh Abdul Aziz bin Muhammad bin Salman mengatakan, jika kita ridha dengannya dan mengikuti ajakannya niscaya kita akan celaka. Jika engkau lalai dalam mengintropeksinya maka engkau akan tenggelam.
"Jika engkau tidak sanggup menyelisihinya dan menuruti keinginannya, niscaya ia akan menggiringmu ke neraka," katanya.
Karena hawa nafsu adalah pangkal segala bencana dan sumber kekejian. Ia adalah perbendaharaan iblis dan tempat tinggal segala keburukan, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui hakikatnya selain Penciptanya. "Kita berlindung kepada Allah SWT dari kejahatannya," katanya.