Ahad 21 Mar 2021 22:17 WIB

Menanti 1.500 Pesantren Mandiri

Pesantren punya beragam potensi ekonomi dari maritim, agrobisnis, peternakan, perkebunan, hingga teknologi.

Rep: republika.id/ Red: republika.id
.
.

OLEH ANDRIAN SAPUTRA

Meski banyak pesantren besar yang sudah mandiri, tidak sedikit pondok pesantren yang harus bertahan dengan sekadar bantuan. Beberapa bahkan harus gulung tikar karena tak mampu membiayai operasional pendidikan. Semangat kemandirian lewat Peta Jalan Kemandirian Pesantren (PJKP) diharapkan mampu mengoptimalkan potensi pesantren. Kemandirian pondok dan santri diharapkan dapat...

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement