REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet Inggris yang berkompetisi di Olimpiade Tokyo tahun ini akan dapat melaporkan kekhawatiran pelecehan, baik fisik maupun psikologis, melalui layanan aduan independen. Langkah ini dilakukan setelah 17 mantan pesenam di Inggris bulan lalu mengajukan gugatan perwakilan kelompok atau class action terhadap organisasi olahraga British Gymnastics dengan tuduhan serangkaian perilaku kasar.
Kelompok, yang terdiri dari tiga atlet Olimpiade, itu memberikan "Surat Tuntutan" yang berisi tuduhan pelecehan fisik dan psikologis dari para pelatih. "Salah satu hal yang kami pastikan ketika kami tiba di Tokyo adalah bahwa para atlet tahu siapa yang dapat mereka hubungi jika mereka mendapat masalah di lingkungan itu," kata Ketua Eksekutif Asosiasi Olimpiade Inggris, Andy Anson, dikutip dari Reuters, Ahad (21/3).
"Ini bukan manajer mereka, tetapi seseorang di luar lingkup. Tidak mungkin seseorang dalam struktur manajemen kami."
Tahun lalu, pesenam Inggris peraih medali Olimpiade Amy Tinkler dan beberapa lainnya juga berbicara tentang pengalaman mereka dengan British Gymnastics. Mereka menuduh pelatih melakukan penindasan dan "mengomentari bentuk fisik.”
“Harus ada hotline independen yang dapat Anda hubungi tanpa takut akan tuduhan apa pun dan itu sangat penting," Anson menambahkan.
"Kita memang memiliki kebijakan dan prosedur, tetapi jika kebijakan dan prosedur tersebut tidak dapat diterapkan atau jika para atlet merasa kita tidak berada di pihak mereka, maka itu tidak benar."