REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu ujian keimanan seseorang adalah bangun tidur untuk menjalankan ibadah sholat subuh.
M Khalilurrahman al-Mahfani dalam buku Fakta dan Keajaiban Sholat Subuh menjelaskan bagi siapa pun yang meninggalkan sholat subuh akan menerima kerugian. Rasulullah bersabda:
لا تتركِ الصَّلاةَ مُتعمِّدًا ، فإنَّهُ مَن تركَ الصَّلاةَ مُتعمِّدًا فقد برِئتْ منهُ ذِمَّةُ اللهِ ورسولِهِ “Janganlah engkau meninggalkan sholat secara sengaja. Barang siapa yang meninggalkan sholat dengan sengaja maka Allah dan rasul-Nya telah lepas tanggungan darinya.” (HR Ahmad). Di sisi lain, Allah berfirman dalam surat an-Nisaa ayat 142:
اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ
Innal-munāfiqīna yukhādi\'ụnallāha wa huwa khādi\'ụhum, wa iżā qāmū ilaṣ-ṣalāti qāmụ kusālā yurā`ụnan-nāsa wa lā yażkurụnallāha illā qalīlā. “Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud ria (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.”
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Setan akan mengikat ujung kepala seseorang di antara kalian yang sedang tidur dengan tiga ikatan yang tiap-tiap ikatan itu menjadikanmu mengira malam masih panjang, maka tidurlah lagi. Apabila seseorang di antara kamu itu bangun seraya menyebut nama Allah maka akan terlepaslah satu ikatan. Apabila dia berwudhu, maka akan terbukalah satu ikatan lagi. Apabila dia mengerjakan sholat, maka akan etrbukalah satu ikatan lagi. Makai a menjadi bersemangat dengan jiwanya, jika tidak maka jiwanya akan kotor dan menjadi pemalas,” (HR Bukhari).