REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Korban meninggal Covid-19 di Turki meningkat hingga 30 ribu jiwa pada Ahad (21/3) kemarin. Sementara jumlah total kasus mencapai tiga juta.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kenaikan tersebut terjadi setelah beberapa pekan negara itu mulai melonggarkan pembatasan. Negara itu mencatat 102 kematian dalam 24 jam terakhir. Sehingga totalnya menjadi 30.061. Ini adalah pertama kalinya penghitungan harian menembus angka 100 sejak awal Februari.
Mengutip Arabnews, sebanyak 20.428 kasus tercatat dalam periode yang sama, meningkatkan jumlah kumulatif kasus menjadi 3.013.122 kasus. Turki mulai melonggarkan pembatasan terhadap pandemi di setiap provinsi pada awal Maret, pada saat tingkat infeksi harian nasional turun di bawah 10 ribu.
Meski di sejumlah provinsi tingkat infeksi tetap tinggi, namun saat itu, Presiden Tayyip Erdogan mengatakan bahwa pembatasan dilonggarkan, dengan penerapan pembatasan baru. Menurut data, rata-rata harian kasus per 100 ribu orang di Istanbul naik menjadi 251,12 pada 19 Maret, dan menjadi 107,99 di Ankara. Angka-angka itu dibandingkan dengan 89,9 di Istanbul dan 39,84 di Ankara, keduanya pada 26 Februari.
Turki, dengan populasi 83 juta, telah memberikan sekitar 13 juta dosis vaksin dalam kampanye yang dimulai pada pertengahan Januari. Hampir 8,02 juta orang telah menerima suntikan pertama dan hampir 5,05 juta dosis kedua dari vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech China.