REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berencana untuk meluncurkan platformnya sendiri dalam dua hingga tiga bulan mendatang. Dia harus melepaskan akun pribadi yang diblokir di Twitter, Facebook, dan situs media sosial lainnya setelah serangan 6 Januari di Gedung Capitol.
Juru bicara kampanye Trump 2020, Jason Miller, mengatakan kepada Fox News Sunday, bahwa Trump akan memasuki kembali ruang media sosial dengan platform baru miliknya. Dia tidak merinci media yang akan diluncurkan untuk mengganti akun-akun yang telah diblokir selama ini.
Dikutip dari Dailysabah, Twitter pekan lalu mengatakan akan mencari masukan publik tentang waktu dan cara yang tepat untuk melarang para pemimpin dunia menggunakan akunnya. Perusahan itu mengatakan, sedang meninjau kebijakan dan mempertimbangkan kemungkinan para pemimpin harus memegang aturan yang sama dengan pengguna lain.
Twitter, Facebook, dan lainnya telah diawasi dengan cermat karena cara perusahaan menangani akun politisi dan pejabat pemerintah. Kondisi itu timbul setelah larangan media sosial terhadap Trump karena menghasut kekerasan yang menimbulkan serangan ke Capitol.
Facebook menangguhkan akun Trump tanpa batas pada Januari. Mereka telah meminta dewan pengawas independennya untuk memutuskan kemungkinan larangan itu harus dicabut.