Senin 22 Mar 2021 10:16 WIB

Vaksin Sinovac Dibuat Sebelum Virus Corona Menyebar?

Narasi Vaksin Sinovac dibuat sebelum virus menyebar ramai diperbincangkan, faktanya?

Rep: Antara/Tim Cek Viral/ Red: Elba Damhuri
Tangkapan layar hoaks akun mengatakan vaksin COVID-19 Sinovac telah dibuat sebelum terjadi pandemi. (Twitter)
Foto: Antara
Tangkapan layar hoaks akun mengatakan vaksin COVID-19 Sinovac telah dibuat sebelum terjadi pandemi. (Twitter)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredar narasi di media sosial Facebook serta Twitter yang mengklaim vaksin COVID-19 Sinovac telah dibuat sebelum virus SARS-CoV-2 menyebar luas menjadi pandemi.

Narasi itu menyematkan tangkapan layar berita Kompas.com berjudul "Vaksin Sinovac: Disebut Kedaluwarsa pada 25 Maret 2021, Begini Penjelasan Kemenkes".

Baca Juga

Pernyataan Ketua Tim Uji Klinis Nasional Vaksin COVID-19 Kusnadi Rusmil tentang masa kedaluwarsa Sinovac dua tahun mendapatkan lingkaran merah dalam tangkapan layar itu.

Narasi pesan yang beredar menyimpulkan jika vaksin kedaluwarsa pada 25 Maret 2021, vaksin telah dibuat pada 2019 atau sebelum terjadi pandemi COVID-19.

Berikut isi narasi lengkap yang beredar di berbagai media sosial:

"ISSUE HOT BUAT PARTAI OPOSISI YANG CERDAS

Info 1: Vaksin Sinovac kadaluarasa tanggal 25 Maret 2021. Maka harus dihabiskan.

Info 2: Mass kadaluwarsa Vaksin Sinovac adalah 2 tahun. 

Semua info itu disampaikan oleh pejabat Kemenkes di koran online milik grup media yang konon paling kredibel di Indonesia. 

Sebagai rakyat jelata saya menghitung berarti Vaksin Sinovac telah dibuat pada 25 Maret 2019. 

Jadi Vaksinnya ada dulu baru pandeminya nyusul.

Keren sekali kan?

Kalo saya adalah petinggi partai oposisi yang cerdas, ini pasti akan say akejar dan jadikan issue super hot untuk menolong dan memikat hati rakyat biar menang di 2024".

Namun, benarkah vaksin COVID-19 Sinovac dibuat sebelum virus SARS-CoV-2 menyebar sebagai pandemi?

photo
Tangkapan layar hoaks akun mengatakan vaksin COVID-19 Sinovac telah dibuat sebelum terjadi pandemi. (Twitter) - (Antara)
 
 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement