Senin 22 Mar 2021 12:17 WIB

TNI AL Jelaskan Kronologi Kecelakaan Kapal di Teluk Jakarta

Dari 16 orang penumpang, 13 orang di antaranya dapat diselamatkan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi Kapal Tenggelam] TNI Angkatan Laut (AL) mengungkapkan penyebab tenggelamnya kapal nelayan di perairan di dekat Dermaga Pondok Dayung, Teluk Jakarta, DKI Jakarta, pada Ahad (21/3).
Foto: Foto : MgRol112
[Ilustrasi Kapal Tenggelam] TNI Angkatan Laut (AL) mengungkapkan penyebab tenggelamnya kapal nelayan di perairan di dekat Dermaga Pondok Dayung, Teluk Jakarta, DKI Jakarta, pada Ahad (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut (AL) mengungkapkan penyebab tenggelamnya kapal nelayan di perairan di dekat Dermaga Pondok Dayung, Teluk Jakarta, DKI Jakarta, pada Ahad (21/3). Mesin kapal yang baru digunakan melaut itu disebut tiba-tiba mati, kemudian kapal dihantam ombak, dan kapal menghantam breakwater. 

"Kecelakaan terjadi akibat mesin kapal yang tiba-tiba mati lalu dihantam ombak yang mengakibatkan kapal tersebut menghantam break water hingga terjadi kebocoran dan tenggelam," kata Kepala Dinas Penyelaman dan Penyelamatan Bawah Air Koarmada I, Kolonel Laut (T) Wahyudin Arif, dalam keterangan tertulis, Senin (22/3). 

Baca Juga

Arif langsung memimpin upaya pencarian korban akibat kecelakaan laut tersebut. Dia mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.15 WIB. Kapal nelayan yang baru kembali dari laut itu mengalami kecelakaan ketika memasuki breakwater Sermaga Sunda sisi Utara. 

Sementara itu Panglima Koarmada I, Laksda TNI Abdul Rasyid K, mengatakan, kejadian kapal tenggelam tersebut tidak jauh dari dermaga Sunda Pondok Dayung tempat TNI AL berada. Karena itu, personel TNI AL yang sedang berjaga langsung menindaklanjutinya dengan menuju lokasi kejadian. 

"Saat itu personel Dislambair dan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Koarmada I lantas mengevakuasi para korban laka laut dengan menggunakan dua perahu karet dan rigid hull inflatable boat," kata dia. 

Menurut Rasyid, proses evakuasi berjalan sekitar dua jam karena situasi perairan di dermaga Sunda Pondok Dayung cukup berombak dan angin cukup kencang. Dari 16 orang penumpang, termasuk nakhoda bernama Heri Samsul (42), 13 orang di antaranya dapat diselamatkan. 

"Tiga orang lainnya dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia akibat kelelahan mengambang di tengah laut dan tidak dapat berenang," jelas dia. 

Dari 13 korban selamat, satu orang di antaranya mengalami sesak napas dan langsung dievakuasi menuju ke RSUD Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Bersamaan dengan itu, 12 orang korban selamat lainnya diperiksa kondisi kesehatannya di atas KRI Teluk Celukan Bawang sebelum juga dibawa ke RSUD. 

Korban selanjutnya dibawa ke RSUD Koja untuk menerima pemeriksaan kesehatan sebelum kembali ke rumah masing-masing. Sedangkan tiga korban meninggal dunia, yakni Tjungseng Engun (47), Gunawam Law (36) dan Yahya Suryadi (44), dievakuasi ke RSCM, Jakarta Pusat, untuk dilaksanakan visum.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement