REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Perusahaan farmasi Israel, Oramed Pharmaceuticals Inc dilaporkan sedang bersiap meluncurkan uji klinis tahap pertama dari vaksin oral untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru (COVID-19).
Vaksin versi oral untuk mencegah COVID-19 dari Oramed akan menjadi yang pertama di dunia. Akhir pekan lalu, perusahaan ini mengumumkan akan bekerjasama dengan Premas Biotech untuk mengembangkan vaksin oral terbaru dan membentuk perusahaan gabungan bernama Oravax Medical Inc.
Vaksin oral tersebut akan didasarkan pada teknologi oral POD Oramed dan teknologi vaksin Premas. Teknologi Oramed dapat digunakan untuk memberikan sejumlah terapi berbasis protein secara lisan, yang jika tidak diberikan melalui suntikan. Oramed sedang menjalani uji klinis Fase III melalui Badan Pengawas Obst dan Makanan Amerika (FDA) dari kapsul insulin oral untuk penderita diabetes tipe I dan tipe II.
Premas telah mengembangkan vaksin COVID-19 sejak Maret. Perusahaan ini bekerjasama dengan Oramed pada awal tahun ini, menurut CEO Oramed Nadav Kidron dan dengan cepat menyadari bahwa keduanya dapat merevolusi pasar.
“Vaksin oral COVID-19 akan menghilangkan beberapa hambatan untuk distribusi yang cepat dan berskala luas, yang berpotensi memungkinkan orang untuk menggunakan vaksin itu sendiri di rumah,” ujar CEO Oramed, Nadav Kidron, dilansir Jerusalem Post, Senin (22/3).
Kidron mengatakan vaksin oral dapat menjadi lebih bernilai, jika nantinya vaksin COVID-19 direkomendasikan untuk dilakukan setiap tahun seperti halnya vaksinasi flu standar. Oravax Meidcal saat ini telah menyelesaikan penelitian terhadap hewan dan menemukan vaksin oral yang dikembangkan mendorong pengembangan antibodi Immunoglobulin G (IgG) dan Immunoglobulin A (IgA), yang diperlukan untuk kekebalan jangka panjang.
Kandidat vaksin Oravax menargetkan tiga protein struktural dari virus corona jenis baru, sebagai lawan dari protein lonjakan tunggal yang ditargetkan melalui vaksin Moderna dan Pfizer. Oleh karena itu, Kidron mengatakan vaksin ini mungkin dapat jauh lebih tahan terhadap sejumlah varian COVID-19.
Selain itu, Kidron menyebut bahwa ini adalah vaksin berbasis ragi, yang membuat waktu dan biaya produksinya jauh lebih murah. Keuntungan dari vaksin oral melampaui keamanan dan kemanjuran, di mana menurutnya bahwa obat-obatan oral cenderung memiliki efek samping yang lebih sedikit.
“Vaksin oral dapat dikirim pada suhu lemari es dan bahkan dapat disimpan pada suhu kamar, sehingga secara logistik lebih mudah untuk mendapatkannya di mana pun di seluruh dunia," jelas Kidron.
Kidron menyebut bahwa vaksin oral tidak membutuhkan proses administrasi profesional yang rumit. Oravax berharap dapat memulai studi klinis selama kuartal kedua tahun ini.
Lebih lanjut, Kidron mengatakan bahwa pihaknya sedang mengajukan permohonan uji coba di banyak negara. Termasuk diantaranya adalah Amerika Serikat (AS), Israel, Eropa dan Meksiko, serta berharap Oravax dapat menargetkan Afrika.
Kidron mengatakan data uji coba manusia Tahap I diharapkan dapat tersedia dalam tiga bulan mendatang Pada Februari 2020, tak lama setelah dimulainya pandemi COVID-19, tim ilmuwan di Israel lain mulai mengembangkan apa yang mereka harapkan akan menjadi vaksin oral virus corona oral.