Senin 22 Mar 2021 14:58 WIB

Kemendikbud Tingkatkan Kapabilitas Kepala SMK di Papua

100 kepala SMK di Papua Barat dan Papua mengikuti workshop kapabilitas pendidikan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud, Ahmad Saufi.
Foto: Dok Kemendikbud
Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud, Ahmad Saufi.

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meningkatkan kapabilitas kepala sekolah menengah kejuruan (SM) di Provinsi Papua dan Papua Barat melalui workshop yang diselenggarakan di Kota Sorong, Senin (22/3). Workshop digelar selama empat hari ke depan yang diikuti oleh 45 kepala SMK Provinsi Papua dan 55 SMK Provinsi Papua Barat.

Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud, Ahmad Saufi, mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan SMK di Papua dan Papua Barat. Dia berharap, terjadi perbaikan dan perubahan ekosistem di sekolah usai mengikuti workshop.

Selain itu, materi yang disampaikan dapat terimplementasi koneksi antara satuan penyelenggaraan pendidikan vokasi dengan dunia usaha, industri, dan dunia pekerjaan. Menurut Saufi, kepala SMK di Papua dan Papua Barat nantinya diharapkan memiliki kemampuan manajerial pendidikan vokasi yang baik dalam rangka menciptakan suasana sekolah yang berkualitas dan menyenangkan.

Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Papua Barat, Arius Mofu, mengatakan, kegiatan itu sangat penting sebagai wujud realisasi antara dunia pendidikan vokasi dan dengan dunia kerja, dunia usaha, dan dunia industri. Kebijakan Kemendikbud, sambung dia, untuk mewujudkan pendidikan SMK berkualitas di tanah Papua yang sejajar dengan SMK yang ada di luar tanah Papua.

"Workshop kapabilitas kepala SMK di Papua dan Papua Barat merupakan solusi yang tepat dalam meningkatkan mutu SMK yang menjawab isu lulusan SMK di Papua tidak berkualitas," ucap Arius.

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto mengatakan, membangun Papua harus terlebih dahulu mengutamakan sumber daya manusia (SDM). Membangun SDM Papua terlebih dahulu, sambung dia, dengan mengubah mindset atau cara berpikir masyarakat menjadi lebih baik.

Dengan demikian dapat tercipta SDM anak-anak Papua yang kompeten, unggul, dan siap jadi wira usaha bahkan pemimpin di masa depan. Karena itu, Wikan menambahkan, workshop bisa membentuk leadership kepala SMK agar dapat berinovasi dan mampu membuat terobosan baru atau perusahaan yang dapat bekerja sama dengan dunia industri dan dunia usaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement