REPUBLIKA.CO.ID, Sekolah di Garut Bersiap Gelar KBM Tatap Muka
GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mulai mencanangkan Gerakan Ayo Masuk Sekolah untuk mempersiapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka, Senin (22/3). Gerakan itu dilakukan untuk memastikan sekolah siap digunakan sebelum KBM tatap muka dilakukan.
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, KBM tatap muka secara keseluruhan di Kabupaten Garut kemungkinan baru akan dilakukan saat tahun ajaran 2021/2022. Sebelum KBM tatap muka dilakukan, kesiapan sekolah akan dipastikan melalui Gerakan Ayo Masuk Sekolah.
"Jadi tahun ajaran baru ini kita mulai dengan berbagai konsekuensi yang disimulasikan dalam dua bulan ini. Jadi dalam dua bulan ini preventif-nya bagaimana, kalau misal terjadi out break siswa SD 200 orang terkonfirmasi positif, diisolasinya di mana,” kata dia melalui keterangan resmi, Senin.
Menurut dia, dalam Gerakan Ayo Masuk Sekolah, akan ada simulasi KBM tatap muka secara langsung. Namun, simulasi KBM tatap muka akan tetap berdasarkan rekomendasi Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, tergantung zonasi di wilayah mssing-masing.
Pelaksanaan simulasi KBM tatap muka juga akan dipantau langsung oleh Satuan Tugas (Satgas) Gerakan Ayo Masuk Sekolah. Seluruh unsur pendidikan dan satgas penanganan Covid-19 akan masuk dalam tim pemantau gerakan tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong menjelaskan, Gerakan Ayo Masuk Sekolah bertujuan untuk mengajak seluruh pihak mempersiapkan diri sebelum KBM tatap muka diberlakukan. Artinya, semua pihak harus bahu-membahu berbenah mempersiapkan diri untuk KBM tatap muka.
"Tetap taglinenya setelah Lebaran tatap muka. Gerakan ini hanya untuk memotivasi masyarakat, membangunkan optimisme masyarakat untuk masuk sekolah," kata dia saat dihubungi Republika.
Ia mengatakan, semangat dari Gerakan Ayo Masuk Sekolah adalah untuk menggerakan berbagai potensi agar berani dengan KBM tatap muka. Bukan hanya membangun keneranian optimisme, melainkan juga mempersiapkan hal lainnya, seperti sarana protokol kesehatan (prokes) di sekolah dan pelaksanaan vaksinasi kepada guru.
Dengan begitu, ketika KBM tatap muka diberlakukan setelah Lebaran, sarana prokes di sekolah hingga kesadaran guru, orang tua, dan siswa, dalam menerapkan prokes sudah memadai untuk pelaksanaan KBM tatap muka. "Semua fasilitas kesehatan di sekolah nanti harus sudah siap, termasuk satgas sekolah. Jadi ada SOP yang lebih ketat. Kurikulum seperti apa, pembelajaran seperti apa," kata dia.
Totong memastikan, tak akan dilakukan KBM tatap muka dalam Gerakan Ayo Masuk Sekolah dalam dua bulan ini. Pihaknya hanya akan berfokus pada persiapan dan berbenah diri melengkapi kekurangan yang ada. Baru setelah Lebaran, KBM tatap muka akan dilakukan.
Ia berharap, seluruh sekolah di Kabupaten Garut sudah bisa menggelar KBM tatap muka usai Lebaran nanti. "Kalau tidak semua, itu akan mengundang kecemburuan sosial. Zona tetap jadi acuan, tapi tidak jadi pertimbangan utama," kata dia.
Menurut Totong, saat ini tren kasus Covid-19 di Kabupaten Garut juga sedang mengalami penurunan. Ia menilai, turunnya tren penularan Covid-19 di Kabupaten Garut bisa menjadi momentum dimulaikan KBM tatap muka di sekolah.
"Lagi juga belajar daring banyak mudharatnya. Jangka waktu pemakaian handphone juga merusak, banyak juga anak yang kecanduan handphone masuk RSJ. Kita khawatir ada lost generation," kata dia.