Senin 22 Mar 2021 15:24 WIB

Ponpes At Taujieh Al Islamy Banyumas Gunakan GeNose C19

GeNose digunakan santri, orang tua, dan jamaah yang mengunjungi pesantren.

Red: Ani Nursalikah
Pengasuh Pondok Pesantren At Taujieh Al-Islamy menguji coba alat deteksi COVID-19 GeNose C19 di Banyumas, Jateng, Senin (22/3/2021). Ponpes At Taujieh Al-Islamy membeli GeNose C19 sebagai persiapan uji coba pembelajaran tatap muka dan kegiatan pondok pesantren jelang ramadhan.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Pengasuh Pondok Pesantren At Taujieh Al-Islamy menguji coba alat deteksi COVID-19 GeNose C19 di Banyumas, Jateng, Senin (22/3/2021). Ponpes At Taujieh Al-Islamy membeli GeNose C19 sebagai persiapan uji coba pembelajaran tatap muka dan kegiatan pondok pesantren jelang ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANYUMAS -- Pondok Pesantren At Taujieh Al Islamy, Dusun Leler, Desa Randegan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menggunakan GeNose C19 untuk mendeteksi Covid-19 di lingkungan pesantren.

"Pondok kami memang merasa berkepentingan menggunakan GeNose ini karena berangkat dari rasa tanggung jawab terhadap kesehatan para santri karena jumlah santri yang cukup banyak, sekitar 2.400 (santri) dari berbagai daerah yang semua wali santri ingin menjenguk santri setiap pekan," kata Pengasuh Ponpes At Taujieh Al Islamy KH Zuhrul Anam Hisyam di Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Banyumas, Senin (22/3).

Baca Juga

Dia melakukan pengadaan alat GeNose C19 guna mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 di lingkungan pesantren. Ia mengharapkan dengan adanya GeNose C19 bisa mendeteksi siapa saja yang terpapar Covid-19 sehingga dapat ditangani dengan cepat.

"Pengadaan alat GeNose ini sekitar sebulan karena begitu mendengar adanya alat baru ini, kami segera bisa memperolehnya," kata pria yang akrab disapa Gus Anam itu.